Jakarta (ANTARA) - Perusahaan transportasi online (ride-hailing) Grab mengklaim layanan GrabFood akan segera menguasai 50 pangsa pasar platform pesan-antar makanan di Indonesia.
"Saat ini di Indonesia, pangsa pasar GrabFood hampir mencapai 50 persen," kata Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam keterangan tertulis, Jumat.
Grab juga mengatakan bahwa mereka yakin pada akhir kuartal ketiga tahun ini GrabFood akan menjadi platform pesan-antar makanan terbesar di Indonesia.
"Angka tersebut naik dari 15 persen sejak satu tahun yang lalu dan akan segera menjadi platform pesan-antar makanan terbesar di Indonesia pada akhir kuartal ini," tutur Ridzki
Menurut penelitian pasar yang dilakukan oleh lembaga riset dan konsultan Kantar, GrabFood adalah platform pengiriman makanan nomor 11 yang paling sering digunakan di enam negara Asia Tenggara.
Diluncurkan dalam versi beta pada tahun 2016, GrabFood telah berkembang dari satu negara dan dua kota pada Januari 2018, menjadi 221 kota di enam negara saat ini dan merupakan satu-satunya pemain regional yang menyediakan layanan pesan-antar makanan di seluruh Asia Tenggara.
Saat ini layanan GrabFood tersedia di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Menurut penelitian Kantar, saat ini GrabFood telah berhasil menjadi platform pesan-antar makanan pilihan utama bagi masyarakat Indonesia.
Kantar juga menyebut GrabFood sebagai platform pesan-antar makanan yang paling sering digunakan di Indonesia.
Menurut data yang dihimpun Kantar pada Kuartal kedua 2019 (April - Juni) 57 persen orang Indonesia mengatakan GrabFood adalah platform pesan-antar makanan yang paling sering mereka gunakan, diikuti oleh merk pesaing lainnya sebesar 42 persen..
Pertumbuhan pesat GrabFood juga didukung oleh pertumbuhan pesat dari kota-kota besar di luar Jakarta seperti Surabaya, Medan, dan Bandung.
"Pesatnya pertumbuhan GrabFood di Indonesia juga dapat dikaitkan dengan kehadiran berbagai merchant restoran cepat saji dan berbagai pilihan makanan lokal," pungkas Ridzki.