Jakarta (ANTARA) - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan presiden pertama yang dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis siang pukul 14.00 WIB, setelah Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjabarkan teknis pemakaman Habibie.
Pratikno dalam jumpa pers di gedung utama Kementerian Sekretaris Negara, Rabu (11/9), mengatakan BJ Habibie dimakamkan di sebelah istrinya, Ibu Ainun Habibie di TMP Kalibata.
"Kami juga sudah koordinasi dengan garnisun, sudah disiapkan slot tempat pemakaman di sebelahnya almarhumah ibu Ainun Habibie, jadi seingat saya di slot 120 dan 121," katanya.
BJ Habibie dimakamkan di kavling slot 120, tepat di sebelah slot makam Ibu Negara Ainun Habibie. Upacara pemakaman dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
Berbeda halnya dengan pemakaman Presiden RI sebelumnya yakni almarhum Soekarno, Soeharto dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang tidak dimakamkan di TMP Kalibata, namun di tempat kelahiran maupun di tempat keluarganya masing-masing.
Presiden RI ke-1 Sukarno yang meninggal pada 21 Juni 197 dimakamkan di sebuah kawasan di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan, Blitar, Jawa Timur.
Kemudian Presiden RI ke-2 Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun tepatnya di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Soeharto yang tutup usia pada 27 Januari 2008 dimakamkan bersama almarhumah istrinya Siti Hartinah atau Tien Soeharto serta kedua orangtua Tien.
Setahun setelahnya, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 2008, dikebumikan di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
BJ Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 itu wafat pada Rabu (11/9) sore pukul 18.05 WIB akibat masalah pada jantungnya.
Sebanyak 44 tim dokter dipimpin oleh tim dokter kepresidenan sudah bekerja merawat BJ Habibie sejak presiden ketiga RI tersebut dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pada 1 September 2019.