Jakarta (ANTARA) - Pola asuh yang tidak tepat bisa menimbulkan kegemukan atau obesitas pada anak, kata dr Michael Triangto Sp.KO, spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran di Jakarta.
"Salah satu faktor terjadinya obesitas pada anak mereka adalah karena seringkali para orangtua membebaskan anaknya untuk mengonsumsi makanan dengan memberikan uang jajan tanpa mempertimbangkan faktor gizi yang perlu dan tidak perlu dikonsumsi oleh sang anak," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Michael menekankan pentingnya kesadaran orang tua untuk tidak selalu menuruti permintaan atau rengekan anak.
Spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit MMC Jakarta dr Zaini K Saragih dalam kesempatan yang berbeda juga mengemukakan bahwa orang tua sering kali tidak memperhatikan kandungan gizi dalam makanan yang diberikan kepada anak.
"Diberikan makan oleh orang tuanya, tapi makanannya kebanyakan karbohidrat terus," kata dia.
Dokter Michael juga mengatakan bahwa aktivitas anak yang minim juga merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada anak. Oleh karena itu dia menganjurkan orang tua sering mengajak anak melakukan aktivitas fisik.
"Meningkatkan aktivitas fisik dalam bentuk permainan dan bukan latihan beban yang nantinya meningkatkan risiko cedera, menjaga motivasi anak untuk mau tetap melakukan aktivitas fisik karena latihan yang dilakukan dirasakan sebagai bagian dari permainan dan bukan keharusan melakukan olahraga," kata dia.
Michael menjelaskan, penanganan obesitas pada orang dewasa dan anak berbeda. Pada orang dewasa, penanganan obesitas bisa dilakukan dengan mengurangi asupan kalori melalui program diet sehat dan meningkatkan aktivitas fisik.
Penanganan serupa tidak bisa diterapkan pada anak, karena anak harus mendapatkan asupan gizi cukup untuk pertumbuhan.
Obesitas pada anak akan meningkatkan risiko penyakit seperti resistensi insulin dan DM tipe II, hipertensi, hiperlipidemia, gangguan jantung, gangguan pada hati dan ginjal, dan gangguan sendi.
Keluhan-keluhan yang sering muncul pada mereka yang mengalami obesitas adalah gangguan bernafas, sesak nafas saat tidur, gangguan konsentrasi, mudah lelah yang tentunya akan menurunkan kemampuan belajar, dan ketidakmampuan untuk memobilisasi diri sendiri.
Jika obesitas pada anak terabaikan, maka kualitas angkatan kerja Indonesia pada masa mendatang bisa menurun dan dengan demikian kemampuan kompetisinya juga menurun.
Berita Terkait
Dinas PPPA Sumsel sebut data kasus kekerasan kepada perempuan tinggi
Senin, 18 Maret 2024 21:28 Wib
Orang tua diimbau awasi aktivitas anak cegah korban kejahatan jalanan
Sabtu, 16 Maret 2024 14:47 Wib
Bahagia itu sederhana, bisa naik mobil patroli TNI mereka sudah senang
Jumat, 15 Maret 2024 20:09 Wib
Anak dengan mata malas berisiko alami hipertensi dan serangan jantung
Rabu, 13 Maret 2024 12:56 Wib
Kejari OKU Selatan lakukan pendampingan dalam penerbitan KIA
Senin, 11 Maret 2024 16:16 Wib
Polisi tangkap dua orang anak punk pelaku pembunuhan
Jumat, 8 Maret 2024 15:32 Wib
Wali Kota Prabumulih kirim bantuan dan edukasi orang tua anak stunting
Kamis, 7 Maret 2024 8:54 Wib
IDAI sebut anak dengan diabetes aman berpuasa dengan syarat tertentu
Rabu, 6 Maret 2024 12:46 Wib