Shanghai (ANTARA) - China berencana untuk menghapus minyak sawit, minyak kedelai dan minyak lobak dari manajemen kuota tarif impornya, kementerian perdagangan mengatakan pada Rabu.
Berita itu muncul setelah kementerian mengatakan pada Selasa (6/8/2019) bahwa perusahaan-perusahaan China telah berhenti membeli produk-produk pertanian AS sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk memberlakukan tarif pada 300 miliar dolar AS impor China lainnya, dengan tajam meningkatkan saling balas sengketa perdagangan antara ekonomi terbesar di dunia itu.
Komoditas-komoditas telah dihapus dari rancangan daftar manajemen kuota tarif yang dimuat di situs resmi Departemen Perdagangan, yang berarti mereka tidak akan dikenakan pembatasan yang mungkin dikenakan pada produk lain seperti gandum, jagung dan beras.
Baca juga: Musi Banyuasin fokus bangun industri sawit
Baca juga: Pengeboran migas ilegal di Muba munculkan semburan lumpur setinggi 30 meter
Baca juga: Harga CPO di Jambi turun Rp5.873/Kg
Baca juga: Ekspor minyak sawit Indonesia turun akibat regulasi sejumlah negara