Palembang (ANTARA News Sumsel) - Lembaga penghitungan cepat hasil pemilu Lingkaran Survei Indonesia mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan Herman Deru-Mawardi Yahya memenangkan Pilkada Sumsel dengan persentase 35,91 persen atau mengalahkan pesaing terdekatnya Dodi Reza Alex-Giri Ramanda dengan mengantongi 31,76 persen.
Peneliti LSI Miftah Khairi Amrillah dalam Konferensi Pers di Palembang, Rabu, mengatakan, faktor pertama yang sangat mencolok yakni pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya mampu memobilisasi suara di daerah pemilihannya sendiri, yakni Herman Deru bisa mendapatkan 79,65 persen di Ogan Komering Ulu Timur sebagai kabupaten yang sempat dipimpinnya selama dua periode.
Sementara Dodi Reza hanya mampu mengumpulkan 62,33 persen suara di Dapil 9 Musi Banyuasin, seperti diketahui Dodi merupakan bupati di kabupaten tersebut.
Kemudian, faktor kedua yakni pasangan Herman Deru mampu mengklarifikasi isu-isu yang dimunculkan kembali terkait ijasah palsu dan perbuatan asusila.
"Masyarakat justru menilai ini isu lama, sehingga kurang tertarik karena sudah dimunculkan di pilkada sebelumnya (Herman Deru merupakan calon gubernur pada Pilkada 2013)," kata peneliti lulusan Universitas Indonesia ini.
Faktor ketiga, Miftah menyebutkan ternyata masyarakat memisahkan penilaian antara sosok Alex Noerdin (ayah kandung Dodi yang menjadi gubernur saat ini) dan Dodi Reza meski tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Alex Noerdin mencapai 70 persen.
"Justru masyarakat kurang merespon positif karena selalu dikaitkan dengan dinasti politik. Sebagai peneliti saya menilai ada anomali di Sumsel ini karena adanya hubungan Dodi dengan Alex Noerdin sebagai anak dan bapak justru tidak membantu, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia seperti Nusa Tenggara Barat," tuturnya.
Menurut survei LSI, masyarakat juga masih mempertimbangkan latar belakang pengalaman Dodi di bidang politik. Sebagian masyarakat menilai Dodi belum berpengalaman dan masih terlalu muda jika dibandingkan Herman Deru-Mawardi Yahya.
Sementara faktor terakhir yakni di tiga pekan terakhir pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya mampu memanfaatkan suara mengambang (swing votter) yang terkonsentrasi di Kota Palembang.
Berdasarkan data LSI diketahui bahwa selisih suara antara Herman Deru dan Dodi cukup besar yakni 17 persen di daerah pemilihan I Palembang A, dan 10 persen di daerah pemilihan II Palembang B. Tentunya hal ini sangat berpengaruh mengingat jumlah pemilih di Palembang menjadi yang terbanyak yakni 1,1 juta orang.
Ia menjelaskan pada tiga pekan terakhir, pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya juga mampu memunculkan isu baru untuk menutupi isu yang menyerang tekait ijasah palsu dan perbuatan asusila yakni dengan mengungkit prestasi Sriwijaya FC.
Hal ini juga yang menyebabkan Herman Deru melesat di lintasan terakhir mengingat sebelum Lebaran, LSI masih memenangkan Dodi Reza dengan selisih 4,0 persen.
"Kami juga memantau isu terkait penunggakan gaji pemain SFC. Dan ini mempengaruhi swing votter di Palembang, khususnya ke pemilih pemula. Apalagi setelah puasa, jumlah swing votter membesar dari 23 persen menjadi 30 persen," ujar Miftah.
Terkait peran calon wakil gubernur dari masing-masing calon, LSI menilai kurang berpengaruh signifikan dalam mendongkrak suara karena kedua-duanya yakni Mawardi Yahya dan Giri Ramanda sama-sama kurang dimunculkan.
Begitu juga dengan latar belakang partai politik karena pemilih lebih menilai sosok (figur) dari pemimpin yang mencalonkan diri seperti yang terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia.
Sementara itu dalam penghitungan cepat LSI menempatkan peringkat ketiga yakni Ishak Mekki - Yudha Pratomo 21,08 persen dan peringkat terakhir Aswari Rivai - Irwansyah 11,25 persen.
Dalam penghitungan cepat ini, LSI berani menjamin bahwa akan sama dengan KPU karena mematok "sampling error" 1,0 persen. Sedangkan data yang masuk bersumber dari 350 TPS yang tersebar di seluruh Sumsel secara proporsional. Sementara itu Daftar Pemilih Tetap di Sumsel mencapai 5.656.633 dengan jumlah TPS 16.903.
Herman Deru bukan sosok yang baru dalam Pilkada di Sumsel. Sebelum ia sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel berpasangan dengan Mapilinda Syarial Oesman (istri dari gubernur sebelumnya). Namun kala itu, ia dikalahkan pasangan petahana Alex Noerdin dan Ishak Mekki.