PatraData: Pertarungan seru Herman vs Mawardi di Pilkada Sumsel

id sumsel,palembang,pilgub sumsel,pilkada 2024 ,patradata

PatraData: Pertarungan seru Herman vs Mawardi di  Pilkada Sumsel

Maskot Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Tahun 2024. (ANTARA/HO/KPU Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Lembaga Survei PatraData menyebutkan faktor patron menjadi penentu kemenangan pada pemilihan gubernur Sumatera Selatan (Pilgub Sumsel) tahun 2024 dan pertarungan seru akan terjadi antara Herman Deru dan Mawardi Yahya.

Direktur Riset dan Pemenangan PatraData Hasmin Aries Pratama dalam keterangan  diterima di Palembang, Kamis, mengatakan pertarungan petahana Herman Deru versus Mawardi Yahya pada perebutan menjadi orang nomor satu di Sumatera Selatan dipastikan akan berjalan keras dan seru.

Meski sejak awal beredar banyak nama yang diperkirakan akan ikut bertarung yakni Heri Amalindo-Popp Ali, Holda-Meli Mustika (Home), dan Eddy Santana Putra (ESP)-Andi Asmara, mantan pasangan di atas tadi yang menunjukkan progres dukungan dan rekomendasi dari partai-partai besar khususnya.

Pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, yang disingkat Matahati akan diusung oleh Gerindra dan Golkar. Sedangkan Herman Deru-Cik Ujang, yang disingkat HDCU akan diusung Nasdem, PKS dan Demokrat. Herman Deru, mantan Bupati Ogan Komering Ulu Timur (2005-2015) tampaknya akan mendapat perlawanan sengit dari bekas wakilnya sendiri, Mawardi Yahya, yang kini menjadi anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra. Herman Deru memilih berpasangan dengan Cik Ujang, Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel yang sebelumnya juga adalah Bupati Lahat (2018–2023). Sementara Mawardi sendiri akan berpasangan dengan Anita Noeringhati, kader Golkar yang saat ini Ketua DPRD Sumsel.

Kemungkinan muncul pasangan calon baru masih terbuka sebab PDI Perjuangan, PKB, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Hanura, Perindo, dan PPP belum menentukan sikap akhir tentang siapa figur yang diusungnya.

“Jika hanya tiga pasang calon maka pertarungan perebutan suara di Pilgub Sumsel akan sangat sengit karena peta kekuatannya nyaris berimbang,” katanya.

PatraData Dashboard System (PDS), lembaga riset dan pendampingan politik dengan bigdata yang mengembangkan algoritma politik melakukan simulasi peta kekuatan politik di Sumatera Selatan memastikan pertarungan berjalan keras.

Metode kerja platform PatraData ini sendiri memotret pemetaan politik dengan menghitung dan mengidentifikasi pola dan kecenderungan pemilih berdasarkan hasil Pemilu selama sepuluh tahun terakhir.

Modal politik pasangan Mawardi Yahya – Anita Noeringhati (Matahati) sangatlah menjanjikan. Secara pencapaian politik, parpol pengusung pasangan ini tak bisa dianggap sepele. Dari 6.326.348 pemilih berdasarkan DPT 2024 yang memilih pada 25.985 TPS, Golkar menjadi partai berhasil meraih suara terbanyak dengan 749.720 suara dan menguasai 12 kursi (16 persen) di DPRD Provinsi. Disusul Gerindra (716.413 suara) atau 11 kursi (15 persen). Namun apabila PAN yang memperoleh 411.711 suara dan 6 kursi (8 persen) pada Pemilu 2024 itu mendukung koalisi Matahati, artinya itu menambah kekuatan koalisi Matahati menjadi 39 persen suara atau 29 kursi.

Sedangkan, koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat yang mencalonkan Herman Deru-Cik Ujang memiliki modal politik 1.432.381 suara atau 33 persen suara. Dari dua koalisi terkuat ini, tak ada yang menguasai perolehan suara secara mayoritas di atas 50 persen. Sementara, partai-partai yang belum menentukan pilihan calon yang sekitar 27 persen akan sangat menentukan peta kekuatan kandidat. Praktis, dengan peta kekuatan seperti ini, pertarungannya akan sangat keras dan terbuka.