Promosi wisata Palembang melalui Asian Games

id objek wisata,wisata,promosi wisata,asian games,jakabaring,jsc,ampera,jembatan ampera,wisata sungai musi,bkb,kampung al munawar

Promosi wisata Palembang melalui Asian Games

Arsip - Pemandangan di Sungai Musi, tak jauh dari jembatan Ampera, Palembang Sumsel. (ANTARA/Eric Ireng)

....Kami sudah menawarkan konsep bagi hasil, yakni pemkot yang menyediakan lahan dan investor bangunannya. Tapi belum juga ada yang berminat....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Asian Games XVIII sudah di depan mata namun gaungnya dinyakini belum begitu terasa di masyarakat sehingga promosi dari ajang yang akan dihelat pada Agustus 2018 ini menjadi sorotan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di bulan April lalu.

Dalam rapat terbatas pertengahan April 2018 di Istana Bogor terkait persiapan Asian Games, Presiden juga menekankan pentingnya Indonesia memanfaatkan Asian Games sebagai ajang promosi pariwisata karena diperkirakan ada 18.000 orang perwakilan dari 45 negara peserta yang akan mengunjungi Jakarta dan Palembang.

Sejak Palembang ditetapkan menjadi tuan rumah pada September 2014 sudah dilakukan pemetaan mengenai destinasi wisata yang dapat diperkenalkan ke para pendatang, yakni atlet, ofisial, dan pejabat negara.

Kota Palembang yang bentang alamnya dibelah oleh Sungai Musi yang memisahkan kawasan Seberang Ulu dan kawasan Seberang Ilir memiliki konsep wisata sungai, seperti di beberapa kota Indonesia lainnya yang memiliki sungai besar, misalnya di surabaya dan Banjarmasin.

Dari konsep itu, akhirnya dilakukan pemetaan mengenai lokasi wisata yang ada di bantaran Sungai Musi, mulai dengan menata ulang destinasi-destinasi wisata yang sudah ada seperti Pulau Kemaro, Kampung Kapitan, hingga menjadikan Kampung Arab Al Munawar sebagai destinasi wisata baru.

Sementara, destinasi wisata yang terbilang sudah eksis semakin dipercantik, seperti kawasan Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera, Masjid Agung dan Museum SMB II. Khusus di kawasan BKB dibangun Tugu Belido yang bersebelahan dengan Restoran Riverside.

Para wisatawan dapat mendatangi lokasi wisata tersebut hanya menggunakan perahu cepat sesuai dengan konsep wisata sungai tersebut.

Akan tetapi, satu hal yang belum terwujud dari konsep wisata sungai itu yakni keberadaan hotel berbintang di tepian Sungai Musi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan keinginan tersebut sulit terwujud meski pemkot gencar mengundang kalangan investor baik di dalam dan luar negeri untuk menanamkan modal sejak tiga tahun lalu.

"Kami sudah menawarkan konsep bagi hasil, yakni pemkot yang menyediakan lahan dan investor bangunannya. Tapi belum juga ada yang berminat," kata Isnaini.

Demikian juga rencana pemkot untuk menjadikan Pulau Kemaro, delta berjarak 6 kilometer dari Jembatan Ampera sebagai pusat rekreasi olahraga air. Upaya pemkot yang telah membangun 60 bungalow dengan harapan dapat memancing investor mau menanamkan modal ternyata tidaklah cukup.

Namun, pemkot tidak kehilangan akal. Sejumlah destinasi wisata baru dimunculkan karena jika hanya mengandalkan yang sudah ada maka dirasakan kurang untuk meladeni keinginan pendatang yang menginap selama dua pekan di Palembang terhitung 18 Agustus - 2 September 2018.

Destinasi wisata yang dimunculkan itu yakni kawasan seni Pedestrian Soedirman dan Lorong Basah Night Culinary Market yang khusus dibuka di malam hari, dengan lokasi yang hanya beradius beberapa ratus meter dari BKB.

Kota Palembang juga menyajikan tempat wisatawan untuk berswafoto seperti Sekanak Bersolek, Kampung Mural Gudang Boen Tjit, Ampera Skate Park, Kampung Musi Bercorak.

Selain itu, ibu kota Sumatera Selatan ini juga memiliki lokasi wisata lain yang tidak berada di jalur sungai seperti tempat wisata Al Quran Akbar, Bukit Siguntang, Monkey Forest Bagus Kuning, Kawah Tengkurep, Museum Bala Putra Dewa.

Dua destinasi baru yang paling menyedot perhatian masyarakat saat ini yakni Pedestrian Soedirman dan Lorong Basah Night Culinary Market karena selalu ramai dikunjungi pendatang.
Wisata Malam di Pinggiran Sungai Musi Sejumlah wisatawan menikmati kuliner di atas kapal warung makan terapung di tepian Sungai Musi Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumsel. (ANTARA Sumsel/Feny Selly/17/I016)

Pedestrian Soedirman terbilang sudah eksis dengan setiap akhir pekan menjadi lokasi pertunjukan seni, baik seni tradisional, kontemporer, hingga modern. Infrastruktur pun sudah sangat mendukung karena wisatawan dapat "duduk-duduk santai" di kursi melingkar yang ada di trotoar layaknya di Orchard Singapura.

Hanya saja Pedestrian Soedirma ini dirasakan masih kurang lantaran toko-toko di sepanjang Jenderal Sudirman sebagian besar tutup di malam hari. Pemilik masih enggan memanfaatkan momen untuk tetap membuka toko di malam hari seperti untuk berjualan souvenir atau kuliner khas Palembang.

Menurut Isnaini, pemkot sudah mengajak para pemilik toko di Jalan Sudirman untuk memanfaatkan momen Asian Games ini. Bahkan sosialisasi sudah dilakukan sejak dua tahun lalu, mulai mengajak mengecat toko dengan warna-warni yang menarik hingga konsep membuka toko hingga malam dengan produk yang berbeda.

"Persoalannya, toko-toko ini sebagian besar merupakan toko onderdil kendaraan. Kami sudah menawarkan, bahkan memberikan contoh pembagian ruang di dalam toko, separuh onderdil dan separuh lagi suvenir, tapi respon belum sesuai," kata dia.

Sementara untuk Lorong Basah Night Culinary Market bisa dikatakan sukses. Destinasi wisata baru ini selalu ramai setiap malam. Lokasi yang berada di tengah-tengah pasar, seperti kondisi Pasar Baru Jakarta di malam hari memberikan nuansa tersendiri ke pelancong karena mendapatkan sensasi menyantap kuliner ala jajanan pinggir jalan.

                                  Genjot promosi
Meski destinasi wisata sudah beragam, mulai dari wisata alam, sejarah, belanja, dan kuliner tapi sejumlah pihak menilai dari sisi promosi masih terbilang kurang.

Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (Astindo) Provinsi Sumatera Selatan Willy Gunawan menyebutkan indikator kurang promosi itu dapat dilihat dari kesulitan biro perjalan dalam menjual paket wisata khusus untuk Asian Games periode 18 Agustus-2 September 2018.

"Tentunya kami dari biro perjalanan membuat paket-paket khusus terkait adanya Asian Games pada Agustus mendatang, saat ini bisa dikatakan responsnya masih belum sesuai harapan," ujar dia.

Ia mengharapkan panitia penyelenggara Asian Games INASGOC bergerak cepat merespons keadaan ini dengan menggandeng para pemangku kepentingan untuk menyemarakkan ajang olahraga lima tahunan ini.
Wali Kota Palembang Harnojoyo (kiri) bersama Direktur PT ICI Paints Indonesia Jun De Gips (kanan) berdiri di muka kapal menyusuri anak sungai usai meresmikan Sekanak Bersolek di kawasan sungai Sekanak Palembang, Sumsel, Minggu (4/2). Sekanak bersolek merupakan salah satu upaya Pemkot Palembang untuk merevitalisasi sungai sekaligus mengembangkannya menjadi salah satu destinasi wisata jelang helatan Asian Games. ANTARA Sumsel/Feny Selly/Ang/18

Menurutnya, pada dasarnya biro perjalanan bersedia membantu jika dilibatkan, semisal turut menjualkan tiket pertandingan.

"Sejauh ini Astindo belum diajak, tidak tahu asosiasi lain. Yang jelas terkait tiket pertandingan, kami belum mendapatkan informasi mengenai cara pemesanannya," kata Willy.

Terkait ini, Willy mengharapkan INASGOC sebagai panitia penyelenggara Asian Games segera melakukan evaluasi, sehingga geliat Asian Games benar-benar terasa.

"Jika promosi tidak ditingkatkan dari sekarang, maka peluang Palembang untuk menaikkan kelas di bidang pariwisata menjadi kurang maksimal," kata dia pula.

Indonesia diperkirakan bakal kedatangan sekitar 50 ribu orang dalam ajang kompetisi olahraga tersebut, meliputi atlet, ofisial, pers, penjabat negara, dan suporter. Apalagi tahun 2018, dicanangkan menjadi tahun kunjungan ke Indonesia atau Visit Wonderful Indonesia (Viwi) 2018.

Pergerakan jumlah wisatawan itu sudah terasa sejak setahun terakhir. Kota Palembang pada 2017 mencatatkan jumlah wisatawan nusantara sebanyak 2,1 juta orang, dan wisatawan asing sebanyak 12 ribu wisatawan, sedangkan pada 2018 diharapkan ada peningkatan sebanyak 30 persen.

Kementerian Pariwisata memperkirakan momen penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bakal mendatangkan devisa hingga Rp3 triliun dan wisatawan sebanyak 700.000 orang.

Angka tersebut sudah mencakup kedatangan atlet dan tim resmi sebanyak 20.000 orang serta penonton Asian Games 2018 yang diperkirakan mencapai 150.000 orang.

"Yang pertama, kami akan menjual 7 destinasi dengan 75 paket. Untuk destinasi utamanya adalah Jakarta, Palembang dan sekitarnya (Jawa Barat dan Banten), termasuk Bali," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kantor Kepresidenan, Jumat (4/5).

Menurutnya, pihaknya sudah mulai menjual paket-paket wisata tersebut sejak tahun lalu sekaligus untuk mempromosikan Asian Games 2018 kepada wisatawan dalam negeri dan mancanegara.

Promosi melalui paket pariwisata ini diyakini mampu menarik minat wisatawan untuk bepergian ke daerah-daerah yang ditunjuk sebagai lokasi Asian Games 2018. Di saat yang sama, pemerintah juga bisa memanfaatkan kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara, guna menggenjot target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta pada tahun ini.

Secara ekonomi, perhelatan Asian Games 2018 juga diprediksi memberikan dampak ekonomi hingga Rp45,1 triliun.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan dampak langsung dari pengeluaran peserta dan pengunjung Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang mencapai Rp3,6 triliun, di mana 88,27 persen berasal dari penonton/wisatawan.

Pengeluaran akomodasi mulai dari transportasi, makanan dan minuman, hingga pengeluaran belanja mencapai Rp3,4 triliun
Panitia dan maskot Asian Games Atung, Bhin Bhin , dan Koko mengajak Pelajar melakukan flash mob dalam gelaran 18th Asian Games Goes To School di Sekolah Islam Terpadu Bina Ilmi Palembang,Sumsel, Selasa (8/5). Gelaran yang merupakan bagian dari sosialisasi Asian Games pada pelajaran ini diselenggarakan secara terjadwal di sejumlah sekolah di Kota Palembang. (Sumsel ANTARA News Sumsel/Feny Selly/Ang/18)

Sementara itu, persiapan Asian Games menghabiskan sekitar pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung Rp34 triliun dengan biaya operasional Rp7,2 triliun. Total biaya sebesar Rp45 triliun dipakai untuk perbaikan Gelora Bung Karno dan Stadion Jakabaring serta pembangunan Wisma Atlet dan Light Rapid Transit(LRT).

Dengan demikian, total dampak langsung dan dampak pembangunannya mencapai Rp45,1 triliun.

" Indonesia juga akan mendapat manfaat non ekonomi, di antaranya meningkatkan kohesi sosial dan mendorong perubahan budaya, perilaku, dan karakter masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk event internasional melalui partisipasi sukarelawan," kata Kepala Bappenas.

Artinya dengan segudang keuntungan dan potensi yang ada tentunya momentum Asian Games ini tidak boleh dibiarkan lewat begitu saja, dengan catatan harus terpromosi dan tersosialisasi dengan maksimal ke masyarakat.

Dengan promosi dan pergerakan sektor wisata maka dampak ekonominya akan lebih besar. Dampak itu, bukan hanya dirasakan perusahaan maskapai penerbangan, perhotelan, jasa transportasi darat, tapi juga oleh masyarakat yang mungkin memiliki berbagai usaha, seperti kuliner, kerajinan tangan dan produk-produk lain.
(T.D019/M007)