Kopi Bali dan Papua curi perhatian Wina

id kopi, KBRI Wina, Internasional Vienna Coffee Festival, pelaku industri kopi, kopi asal Papua, bali, Dody S. Kusumonegoro

Kopi Bali dan Papua curi perhatian Wina

Biji kopi (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/Ang)

London (Antarasumsel.com) - KBRI Wina untuk pertama kalinya berpartisipasi pada ajang "Internasional Vienna Coffee Festival" mengusung kopi spesial asal Bali dan Papua.

Vienna Coffee Festival merupakan ajang tahunan yang dihadiri lebih dari 12 ribu pengunjung dan pelaku industri kopi dari berbagai negara yang berlangsung di pusat kota Wina, 13-16 Januari2017.

Kehadiran kopi asal Papua dan Bali berhasil mencuri perhatian dari pengunjung yang menyukai cita rasa tinggi dan unik, kata Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI/PTRI Wina, Dody S. Kusumonegoro kepada Antara London, Rabu.

Dikatakannya antrian mencicipi racikan kopi Papua dan Bali seolah tidak pernah berhenti dan pujian terus mengalir terhadap sensasi rasa yang terasa berbeda dibandingkan kopi  dari negara lain yang juga dihadirkan di tempat acara.

Keikutsertaan kopi asal Papua didukung Somatua Foundation, yayasan yang bergerak di bidang sosial dan pengembangan masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Yayasan yang didirikan putera asli Papua, Maximus Tipagau, selama ini tak kenal henti mendukung kegiatan promosi Papua ke luar negeri untuk membuka mata dunia, khususnya di Eropa mengenai kondisi riil Papua saat ini dan potenti luar biasa yang ditawarkan Papua, khususnya kopi dan  pariwisata.

Kopi Papua termasuk unggulan dunia karena aroma dan kebunnya yang sangat alami di tanah yang subur. Somatua Foundation juga menghadirkan juara dunia Barista asal Indonesia, Dody Pancawinata ke ajang bergengsi tersebut.

Sedangkan kopi asal Bali diperkenalkan di bawah bendera Pélage Coffee dan dalam beberapa tahun belakangan ini  menjual produknya di Austria dan sejumlah negara lain di Eropa dengan kuantitas penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya.

Pélage Coffee  dihasilkan perkebunan kopi di Bali yang melibatkan petani lokal dengan menggunakan metode pengolahan biji kopi ramah lingkungan.

Dari segi peluang usaha, Austria  merupakan pasar yang sangat potensial sebegai tujuan ekspor kopi Indonesia. Konsumsi kopi Austria menempati urutan lima tertinggi di dunia dengan jumlah konsumsi 5,5 kg kopi per kapita.

Di kota Wina, tradisi minum kopi di kedai kopi atau yang dikenal dengan julukan Viennese Kaffeehaus, diakui  UNESCO sebagai "intangible cultural heritage" dan hingga kini masih sangat melekat pada keseharian gaya hidup masyarakat Austria.

KBRI Wina akan terus mengupayakan memperkenalkan  beragam jenis kopi unggulan dari berbagai wilayah Indonesia ke pasar Austria.