Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sejak tahun 2015 telah mengelola Kartu Indonesia Sehat mencapai 50.039 lembar dan telah didistribusikan sebanyak 47.005 lembar.
Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Lubuklinggau, Novi Kurniadi, Kamis mengatakan dari 50.039 Kartu Indonesia Sehat (KIS) itu merupakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari dana APBN yang telah terintegrasi dengan BPJS.
Ia menjelaskan, dari kuota 50.039 KIS itu returnya sebanyak 3.034 terdiri atas 592 yang meninggal, 2.232 pindah dan tidak ditemukan, 123 dianggap mampu dan 87 peserta ganda.
Sedangkan peruntukannya hanya masyarakat miskin dan tidak mampu, sesuai hasil seleksi dari tingkat rukun tetangga, kelurahan hingga tingkat kecamatan.
Sampai saat ini pihaknya sudah terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga kerja sama dan dukungan sudah banyak dilakukan terutama bidang kesehatan.
"Kita bersinergi untuk mencapai masyarakat yang sehat, baik itu antara pemerintah dan BPJS, Rumah Sakit, dokter, Puskesmas dan lainnya," kata Novi.
Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dengan menyediakan anggran kesehatan bagi masyarakat miskin yang akan berobat di Puskesmas dan rumah sakit.
Ia mengatakan, upaya itu selain membangun dan memperbaiki seluruh rumah sakit serta melengkapi sarana dan prasarananya, juga mengoperasi pengobatan sistem jemput bola dengan armada khusus yang dilengkapi tenaga kesehatan dan obat-obatan.
Kegiatan pengobatan jemput bola bagi warga miskin dan program dana pendampingan serta berbagai fasilitas kesehatan, antara lain program Kartu Linggau Bisa Sehat (KLBS) sudah berjalan sejak tahun 2014.
Program pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah Kota Lubuklinggau itu harus diketahui masyarakat agar bisa memanfaatkannya dalam sistuasi mendesak dan tidak memiliki biaya untuk berobat.
"Kami memfasilitasi masyarakat memang membutuhkan pelayanan pengobatan itu dengan menghubungi nomor yang telah disebar selama ini, dan petugas bersama kendaraan akan datang menjemput warga membutuhkan tersebut," katanya.
Kendaraan operasional itu akan diperuntukan melayani khusus bagi masyarakat yang tidak sanggup lagi untuk ke rumah sakit, karena berbagai alasan, sehingga pihak tetangga atau kerabat bisa memanggil untuk datang ke daerah tersebut.
Dalam mobil itu terdapat tenaga bidan dan dokter masing-masing satu orang, selain itu alat kesehatan yang cukup disertai obat-obatan.
Selain itu pemerintah Kota Lubuklinggau telah menyediakan program dana pendampingan, yaitu apa bila ada masyarakat yang akan berobat ke Palembang, Sumsel akan diberikan biaya bagi pendamping selama dalam perjalanan berupa ongkos, biaya menginap dan makan.
Bagi masyarakat yang direkrut melalui Dinas Sosial masuk dalam kategori miskin dan tidak mampu, juga akan ditanggung pemerintah melalui dana APBN, ujarnya.
Berita Terkait
Pemkab OKU Timur wujudkan ketahanan keluarga sehat
Jumat, 20 September 2024 10:28 Wib
Kabupaten OKU tambah fasilitas kesehatan untuk ibu dan anak
Rabu, 18 September 2024 19:04 Wib
KAI Divre Tanjungkarang hadirkan layanan Rail Clinic di Stasiun Srengsem
Rabu, 18 September 2024 18:50 Wib
Dinas Kesehatan OKU tangani 76 kasus rabies
Jumat, 13 September 2024 19:29 Wib
OKU Timur luncurkan program Berobat Gratis
Jumat, 13 September 2024 18:51 Wib
BPJS Kesehatan Palembang pastikan tak ada biaya mengurus JKN KIS
Jumat, 13 September 2024 7:12 Wib
Polda Sumsel gelar berbagai ikhtiar cegah gangguan kesehatan mental Gen- Z
Rabu, 11 September 2024 19:20 Wib
20.899 anak di OKU peroleh vitamin A gratis
Selasa, 10 September 2024 16:29 Wib