Lebanon adukan ledakan perangkat elektronik ke DK PBB
Beirut (ANTARA) - Pemerintah Lebanon akan mengadukan serangkaian ledakan perangkat elektronik yang terjadi di negara tersebut baru-baru ini yang melukai lebih dari 3.000 orang kepada Dewan Keamanan PBB, kata Perdana Menteri sementara Najib Mikati pada Rabu (18/9).
"Kami menginstruksikan agar mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB dan meminta pertemuan untuk membahas agresi ini," kata Mikati seperti dikutip kantor pers pemerintah Lebanon.
Seorang sumber warga Lebanon mengatakan kepada Sputnik bahwa perangkat komunikasi selain penyeranta meledak di berbagai wilayah di Lebanon pada Rabu.
Media Lebanon melansir bahwa walkie-talkie yang meledak tersebut dibeli sekitar lima bulan lalu, yakni hampir bersamaan dengan penyeranta (pager) yang meledak pada Selasa.
Sedikitnya 14 orang tewas dan 450 orang lainnya terluka dalam gelombang kedua ledakan, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.
"Kami menginstruksikan agar mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB dan meminta pertemuan untuk membahas agresi ini," kata Mikati seperti dikutip kantor pers pemerintah Lebanon.
Seorang sumber warga Lebanon mengatakan kepada Sputnik bahwa perangkat komunikasi selain penyeranta meledak di berbagai wilayah di Lebanon pada Rabu.
Media Lebanon melansir bahwa walkie-talkie yang meledak tersebut dibeli sekitar lima bulan lalu, yakni hampir bersamaan dengan penyeranta (pager) yang meledak pada Selasa.
Sedikitnya 14 orang tewas dan 450 orang lainnya terluka dalam gelombang kedua ledakan, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.