Palembang (ANTARA) - Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, menggelar pawai menggunakan mobil jip tua, vespa, dan sepeda onthel untuk memperingati pertempuran lima hari lima malam (Pertempuran 5H5M) antara tentara Republik Indonesia dengan Belanda pada 1-5 Januari 1947.
Pawai yang melibatkan keluarga Legiun Veteran, komunitas sepeda onthel, penggemar vespa dan jip tua itu diawali dari Gedung Kesenian Palembang, melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jembatan Ampera, Jembatan Musi 6, Jalan Merdeka, dan kembali ke Gedung Kesenian di samping objek wisata sejarah Benteng Kuto Besak (BKB).
Salah seorang panitia pawai Ali Goik mengatakan dia bersama keluarga pejuang dan sejumlah komunitas memanfaatkan momentum Tahun Baru 2025 memperingati perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari upaya Belanda untuk menguasai kembali Indonesia.
Pertempuran 5H5M di Palembang merupakan peristiwa perlawanan Tentara Republik Indonesia (TRI) terhadap serangan pasukan tentara Belanda (NICA) yang terjadi selama lima hari berturut-turut sejak tanggal 1 hingga 5 Januari 1947.
Kota Palembang merupakan salah satu wilayah strategis Indonesia yang menjadi tujuan Belanda untuk kembali menguasai karena kekayaan alamnya serta potensi sebagai pusat pemerintahan, kekuatan militer, dan kegiatan politik maupun ekonomi di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.
"Bagi warga Palembang, pertempuran itu menjadi momentum perjuangan mereka untuk mempertahankan tanahnya agar tindakan penjajahan tidak terulang kembali setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945," kata Ali.
Sementara Ketua Panpel Peringatan Pertempuran 5H5M, Vebri Al Lintani, menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya melakukan kegiatan penghormatan kepada arwah para pahlawan, doa bersama dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang.
Dalam kegiatan itu, peserta melakukan doa dan tabur bunga di makam Pahlawan Nasional Mayjen TNI dr. A.K Gani, Kapten A. Rivai dan Nurlaela (wanita PMI yang gugur dalam pertempuran lima hari lima malam), serta pembacaan narasi perang/pertempuran lima hari lima malam.
Dalam rangkaian peringatan Pertempuran 5H5M itu sejak 28 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 digelar pameran barang antik di Gedung Kesenian Palembang.
Dalam pameran itu masyarakat dapat melihat sepeda onthel bermesin, radio kuno, dan barang-barang lainnya yang digunakan era 1940 hingga 1960.
Kemudian masyarakat dapat melihat koleksi Amir Ruslan, pemilik Musi Jadoel seperti mesin jahit engkol, mesin tik Royal, telepon kuno, kipas angin vintage, radio era penjajahan, hingga baju pejuang.
Panitia juga menggelar pameran foto, lomba puisi, lomba fesyen, dan lomba menyanyi yang semuanya bernuansa perjuangan, jelas Vebri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Palembang pawai jip tua peringati pertempuran RI-Belanda