Ia mengatakan seperti halnya pada para pecandu itu, mereka sebenarnya kepingin berhenti, tapi mengalami ketergantungan. Sehingga, merasa tidak nyaman ketika tidak bermain judi, sebab ada kegelisahan yang mereka rasakan yang harus disalurkan dengan kembali bermain judi.
Lebih lanjut, Irna mengatakan awalnya mereka juga mengalami toleransi, yaitu kebutuhan yang semakin meningkat, seperti awalnya para penjudi cukup bertaruh dengan uang yang kecil.
"Tapi, lama kelamaan kebutuhan untuk bertaruh dalam jumlah yang lebih besar lagi. Itu sebabnya mereka kemudian akan menguras tabungan atau mencuri atau menggunakan jasa pinjaman online yang justru memperparah masalah yang dialaminya," kata dia.
Menurut Irna, penjudi daring tampak semakin meningkat pada saat tidak bekerja atau tidak memiliki kegiatan. Secara umum, sebagaimana bentuk kecanduan lainnya, para penjudi mengalami kebosanan atau kejenuhan, merasa kesepian, stres dan lainnya.
"Kondisi inilah yang banyak dialami para penganggur ditambah dengan adanya harapan yang tidak realistis untuk mendapatkan keuntungan secara instan," tutur dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Psikolog: Penjudi online lakukan detoksifikasi diri menghindari candu