Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan melakukan berbagai tindakan yang dapat mencegah gangguan kesehatan mental dan kejahatan siber yang menyasar generasi muda terutama yang lahir antara 1997-2012 atau tergolong generasi Z.
"Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut, kami baru-baru ini menggelar seminar Kesehatan Mental Remaja dengan tema Mencegah Gangguan Mental dan Kejahatan Cyber Generasi Z di Era Digital," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto, di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan generasi Z termasuk kelompok rentan menjadi korban gangguan mental dan kejahatan siber di era digital.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kegiatan itu akan diupayakan lebih gencar lagi di wilayah hukum Polda Sumsel yang meliputi 17 kabupaten dan kota, katanya.
Menurut dia, dalam.seminar itu, selain menyasar ratusan peserta yang merupakan pelajar utusan dari SMA-SMK, juga ibu-ibu terutama dari Bhayangkari Polda Sumsel.
Dengan seminar tersebut, diharapkan pelajar yang menjadi peserta bisa menjadi duta pencegahan
gangguan mental dan kejahatan cyber di sekolahnya dan lingkungan tempat tinggalnya.
Begitu pula ibu-ibu diharapkan dapat mendidik anak-anaknya untuk tidak terlibat dalam kejahatan siber atau penyalahgunaan teknologi dan jaringan internet, ujarnya.
Sementara sebelumnya Direktur Binmas Polda Sumsel Kombes Pol Sofyan Hidayat pada seminar tersebut menjelaskan bahwa pihaknya menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya Novita Tandry (psikolog remaja), Kasubdit V Tipis Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel Kompol Rizka Aprianti.
Dalam seminar itu, para narasumber memberikan penjelasan mengenai dampak dari kejahatan siber di era digital yang berpotensi menyasar generasi Z.
"Saat ini dengan mudahnya masyarakat dan anak-anak berselancar ke dunia maya, perlu bijak memanfaatkan teknologi digital dengan melakukan kegiatan bernilai positif dan bermanfaat. Bukan malah sebaliknya memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk hal-hal negatif," jelas Kombes Pol Sofyan.