Sepanjang 2023, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,04 triliun atau meningkat 8 persen dibandingkan periode tahun lalu.
Dari sisi EBITDA tercatat mencapai Rp484,87 miliar atau meningkat 13 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp430,45 miliar.
Menurut Suherman, pencapaian tahun 2023 tidak terlepas dari kesuksesan inisiatif strategis perseroan melalui program efisiensi SMBRGO45 yang telah dimulai dari tahun 2020 hingga tahun 2023.
Program tersebut merupakan program unggulan perusahaan untuk mengoptimalkan biaya di berbagai sektor dan menerapkan praktik terbaik dalam operasi sehingga dapat mencapai kinerja yang positif.
"Tak hanya itu, perseroan terus menerus bersinergi dan berkoordinasi dengan Holding SIG sebagai pengelola strategi dan pelaksana operasional kegiatan pemasaran serta penjualan," kata Suherman.
Mendukung program dekarbonisasi, perseroan menyampaikan pihaknya berhasil menurunkan intensitas emisi karbon (cakupan 1) dari 587 kg CO2/ton cem eq di tahun 2022 menjadi 577 kg CO2/ton cem eq di tahun 2023.
Semen Baturaja juga meningkatkan thermal substitution rate (TSR) dari 2,62 persen menjadi 3,01 persen melalui peningkatan alternative fuel and raw material (AFR) dan penurunan faktor klinker dengan menggunakan material alternatif yang bersumber dari limbah industri.
Dalam hal dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB), perseroan juga melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Sepanjang 2023, tercatat sebesar Rp3,9 miliar dana program TJSL disalurkan oleh perseroan atau meningkat dibanding tahun 2022 sebesar Rp2,65 miliar.
Selain itu, perseroan juga telah memiliki 634 mitra binaan usaha mikro dan kecil (UMK) yang memberikan dampak penyerapan tenaga kerja di lingkungan sekitar mitra binaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Semen Baturaja bagikan dividen Rp24,31 miliar untuk tahun buku 2023