Peristiwa itu, lanjut dia, tentu berdampak besar bagi kondisi psikisnya, untuk itu pemerintah daerah akan terus memantau setiap perkembangan anak tersebut, sehingga dipastikan kondisinya bisa kembali normal dan bisa sekolah lagi.
"Kami akan memantau terus perkembangan keluarganya, sehingga betul-betul anak yang terkena trauma itu normal kembali, bisa sekolah," katanya.
Ia menyampaikan turut berduka dengan kejadian pencurian dan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia dan seorang gadis harus menjalani perawatan medis.
Peristiwa itu, kata dia, menjadi pembelajaran terkait pentingnya pendidikan akhlak, dan berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa terulang di Garut.
"Inilah tugas kita semua mulai dari sekolah ini pendidikan diberikan akhlak-akhlak yang baik, kemudian di masyarakat mengharapkan hari ini tidak terjadi lagi di Kabupaten Garut," katanya.
Sebelumnya, aksi perampokan yang diduga dilakukan oleh satu orang itu menyebabkan satu tewas dan seorang gadis remaja luka-luka akibat dianiaya pelaku.
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan mengidentifikasi pelakunya yang hingga saat ini pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut gratiskan pengobatan anak korban penganiayaan perampok