Jakarta (ANTARA) - Para peneliti mengatakan batuk pasca-infeksi adalah kondisi yang cukup umum yang memengaruhi sekitar sebelas hingga 25 persen orang dewasa setelah mengalami penyakit pernapasan.
Dikutip dari Medicak Daily, Jumat, batuk pasca-infeksi atau batuk pasca-viral adalah batuk subakut yang berlangsung antara tiga hingga delapan minggu.
"Infeksi sebelumnya memicu reaksi peradangan, meningkatkan sensitivitas bronkial dan produksi lendir sambil mengurangi pembersihan lendir," kata para peneliti dari sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal.
Sebuah batuk diklasifikasikan sebagai pasca-infeksi jika pasien mengalami infeksi pernapasan sebelumnya dan tidak ada temuan lain yang mencemaskan dalam pemeriksaan fisik, termasuk kondisi seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan penyakit refluks gastroesofageal.
Berita Terkait
Visi Banyuasin Berkilau 2045 usung pembangunan berkelanjutan
Sabtu, 20 April 2024 8:29 Wib
Ilmuwan Korsel ciptakan nasi mengandung daging sapi
Jumat, 16 Februari 2024 16:23 Wib
Jalankan CSR berkelanjutan, PTBA borong 3 penghargaan ICA 2023
Jumat, 8 Desember 2023 20:12 Wib
Pj Bupati Muara Enim istruksikan bersihkan sampah secara berkelanjutan di Sungai Enim
Minggu, 5 November 2023 10:35 Wib
Pemkab OKU rumuskan langkah strategis pembangunan berkelanjutan
Kamis, 2 November 2023 10:23 Wib
OKU Timur wujudkan Cempaka jadi kawasan perkotaan
Sabtu, 30 September 2023 21:21 Wib
Festival PeSoNa KLHKmembangun perhutanan sosial yang produktif dan berkelanjutan
Selasa, 6 Juni 2023 18:42 Wib
Program TMMD Kodim 0401 Muba digelar berkelanjutan
Senin, 27 Maret 2023 14:40 Wib