Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR dr Rini Sekartini, SpAK mengatakan stimulasi dari orang tua penting guna mengatasi "speech delay" pada anak-anak, contohnya dengan cara memanggil pasangan dengan "papa" dan "mama".
"Kadang-kadang orang tua itu nggak mau menyebut pasangannya 'mama' atau 'papa'. Menyebutnya dengan istilah lain. Kan anak-anaknya nggak mendapat stimulasi yang benar. Yang dia dengar itu nggak sesuai sama yang harus diucapkan," kata Rini ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut dia ungkapkan terkait peran orang tua dan wali dalam mengatasi "speech delay" atau keterlambatan dalam kemampuan berbicara anak.
Dia menjelaskan, dengan memanggil pasangan dengan sebutan "papa" dan "mama", anak dapat mencontoh panggilan tersebut sehingga dapat memanggil orang tuanya secara benar. Menurut dia, "mama" dan "papa" mudah diucapkan bagi anak-anak.
Berita Terkait
Pemakaian gawai berisiko sebabkan "speech delay" pada anak
Rabu, 7 Februari 2024 15:11 Wib
YLK Sumsel minta maskapai penerbangan tak lagi 'delay'
Senin, 18 Juli 2022 15:51 Wib
Dokter Spesialis : Waspadai keterlambatan bicara pada anak
Sabtu, 12 Juni 2021 15:13 Wib
Kualitas udara Palembang masih tidak sehat akibat kabut asap
Senin, 21 Oktober 2019 10:02 Wib
BMKG sebut kabut asap di Palembang Senin pagi paling ekstrim
Senin, 14 Oktober 2019 9:59 Wib
Aktivitas kapal di Sungai Musi dihentikan sementara akibat kabut asap
Senin, 14 Oktober 2019 9:29 Wib
476 penerbangan di Palembang tertunda selama musim asap
Kamis, 10 Oktober 2019 14:55 Wib
BMKG imbau masyarakat Palembang waspadai kiriman asap
Rabu, 9 Oktober 2019 11:32 Wib