Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Prof DR dr Rini Sekartini, SpAK mengatakan penggunaan gawai atau gadget oleh anak-anak dapat meningkatkan risiko "speech delay" atau keterlambatan kemampuan bicara yang tidak sesuai umurnya.
"Bila anak terpapar gadget, stimulasi hanya bersifat satu arah. Tidak ada komunikasi dengan lingkungan sekitar," ujar Rini ketika dihubungi di Jakarta pada Rabu.
Dia menjelaskan, stimulasi yang baik adalah yang bersifat dua arah. Oleh karena itu perlu ada peran penting dari orang tua untuk memberikan stimulasi bagi anak.
"Gadget itu harusnya sampai dua tahun tidak boleh diberikan," kata guru besar sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut.
Dia menjelaskan, seorang anak memiliki tahapan tertentu dalam masa perkembangannya. Misalnya, pada umur tertentu, ada suatu kemampuan yang harus dimiliki anak tersebut. Hal tersebut dapat diketahui melalui skrining perkembangan anak.
Rini mengatakan, ada dua kemampuan berbicara, yaitu mengerti dan mengucap. Terdapat dua jenis "speech delay", yaitu ketika anak mengerti dan dapat mengucap, dan ketika anak tidak mengerti dan tidak mengucap, contohnya pada anak-anak yang punya spektrum autisme.
Berita Terkait
IDAI tekankan pentingnya stimulasi cegah anak terlambat bicara
Selasa, 15 Oktober 2024 16:06 Wib
Stimulasi dari orang tua penting guna atasi "speech delay"
Rabu, 7 Februari 2024 16:06 Wib
YLK Sumsel minta maskapai penerbangan tak lagi 'delay'
Senin, 18 Juli 2022 15:51 Wib
Dokter Spesialis : Waspadai keterlambatan bicara pada anak
Sabtu, 12 Juni 2021 15:13 Wib
Kualitas udara Palembang masih tidak sehat akibat kabut asap
Senin, 21 Oktober 2019 10:02 Wib
BMKG sebut kabut asap di Palembang Senin pagi paling ekstrim
Senin, 14 Oktober 2019 9:59 Wib
Aktivitas kapal di Sungai Musi dihentikan sementara akibat kabut asap
Senin, 14 Oktober 2019 9:29 Wib
476 penerbangan di Palembang tertunda selama musim asap
Kamis, 10 Oktober 2019 14:55 Wib