Palembang, Sumsel (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu menyebutkan SPKLU di wilayah itu sudah dibekali dengan pilihan kecepatan pengisian daya, mulai dari pengisian daya lambat, pengisian daya cepat, dan pengisian daya super cepat.
Manager Komunikasi dan Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu Iwan Arissetyadhi, Kamis, mengatakan 16 SPKLU yang ada, 12 di antaranya ada di Sumatera Selatan.
Menurut dia, Jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) lebih banyak dibanding Jambi dan Bengkulu.
“Kita sampai dengan saat ini sudah membangun kurang lebih ada 16 SPKLU yang tersebar di 3 provinsi di Sumsel, Jambi dan Bengkulu. Tapi memang yang paling banyak di Sumsel,” katanya.
Ia menjelaskan, jumlah SPKLU yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik yang ada di Sumatera Selatan.
Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kendaraan listrik di Sumatera Selatan mencapai 789 unit yang terdiri dari kendaraan roda dua, roda empat, dan bus.
"Hampir rata-rata itu sudah terpakai, artinya sudah dilakukan transaksi dengan kinerja kurang lebih 54 persen. Animo masyarakat, terutama pengguna kendaraan listrik untuk menggunakan SPKLU juga cukup banyak." katanya.
SPKLU yang ada di Sumatera Selatan tersebar di sejumlah titik yakni Kantor PLN Unit Induk Distribusi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu, kantor PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, rest area 277 A dan 269 B tol Bakauheni-Kayuagung, kantor ULP Lubuk Linggau, kantor ULP Jakabring, Unit Pembangunan Sumatera Bagian Selatan, kantor Dinas ESDM, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, kantor gubernur, Muara Enim, rest area 306 dan 311 tol Terbanggi-Kayuagung 306 dan 311.