Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena pasar menanggapi pernyataan dua petinggi Bank Sentral AS semalam mengenai kemungkinan tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS.
“Ada potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS tertahan hari ini karena pasar menanggapi pernyataan dua petinggi Bank Sentral AS semalam, Philip Jefferson dan Lorie Logan, mengenai kemungkinan tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS lagi,” ujar dia ketika dihubungi ANTARA, Jakarta, Selasa.
Menurut CME FedWatch Tool, ekspektasi pasar bahwa suku bunga akan bertahan di akhir tahun terlihat meningkat dari 57 persen menjadi 74 persen.
Berita Terkait
Rupiah Selasa meningkat 54 poin menjadi Rp15.803 per dolar AS
Selasa, 19 November 2024 9:23 Wib
Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi
Sabtu, 16 November 2024 14:12 Wib
Ekonom proyeksikan surplusperdagangan RI capai 2,74 miliar dolar AS
Jumat, 15 November 2024 10:14 Wib
Sinar Mas bangun SPBU bp pertamainvestasi tiga juta dolar AS
Kamis, 14 November 2024 10:14 Wib
Prabowo: perusahaan Indonesia-China akan teken kontrak 10 miliar dolar AS
Sabtu, 9 November 2024 13:07 Wib
Analis: Rupiah menguat pasca The Fed beri pernyataan "dovish"
Jumat, 8 November 2024 9:53 Wib
Kumpulkan 1,5 juta dolar AS, di persidangan Harvey paparkan perannya
Selasa, 5 November 2024 7:15 Wib
Rupiah Senin pagi melemah 3 poin menjadi Rp15.153 per dolar AS
Senin, 23 September 2024 9:53 Wib