"Helikopter water bombing yang sebelumnya di Riau juga sudah dikirim ke Sumsel, dan personil dari Manggala Agni. Meskipun Karhutla di Riau terkendali namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar," katanya.
Jika melihat ada karhutla maka masyarakat agar dapat segera melaporkan kepada petugas supaya karhutla dapat segera dipadamkan dan tidak meluas hingga menyebabkan kabut asap.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru Ramlan mengatakan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendapatkan informasi dari pantauan satelit saat ini ada kabut asap di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi sehingga arah angin yang mengarah ke Kota Pekanbaru menyebabkan Kota Bertuah diselimuti kabut asap yang cukup tebal.
"Mengingat arah angin dari tenggara ada potensi sebaran asap dari selatan dan tenggara dengan sumber kabut asap berada di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan," katanya.
Sementara itu kualitas udara di kota Pekanbaru mulai memasuki kategori tidak sehat yang terpantau melalui pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
"Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Sejak pukul 00.00 wib jumlah partikel udara di Kota Pekanbaru mencapai 104.90 Ugram/m3, dan hingga menjelang siang ini mencapai 93.30 Ugram/m3," demikian Ramlan.