Menurut Rully Nova, target inflasi AS yang belum tercapai karena pertumbuhan ekonomi AS ditopang oleh tingkat konsumsi masyarakat dan pasar kerja yang terus bertumbuh.
Di samping itu, keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen dinilai baik oleh investor. Kendati BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan, tetapi tindakan tersebut tak dilakukan BI guna menahan pelemahan rupiah.
“Suku bunga yang dipertahankan dapat menahan pelemahan rupiah karena spread suku bunga dengan The Fed masih bisa terjaga, selain kebijakan suku bunga BI juga aktif di pasar valas dan pasar SUN (Surat Utang Negara). Jika BI tak menahan suku bunga atau menurunkan suku bunga, maka dengan credit rating AS yang lebih baik dari Indonesia, maka investor akan memilih investasi di AS,” ucap Rully.