Jakarta (ANTARA) -
Elisna mengatakan tingginya angka kematian akibat kanker paru karena masyarakat sering kali datang berobat ketika sudah bergejala parah dan masuk stadium empat. Skrining dengan metode LDCT, kata Elisna, dapat lebih cepat mendeteksi kanker paru dibandingkan dengan foto toraks dan sputum (dahak).
LDCT, yang menggunakan komputer dengan sinar-X berdosis rendah, menghasilkan serangkaian gambar dan dapat membantu mendeteksi kelainan paru-paru, termasuk tumor. Metode LDCT sudah dilakukan uji klinis di Amerika Serikat dengan melibatkan lebih dari 50.000 peserta dan menunjukkan penurunan relatif 20 persen dalam kematian akibat kanker paru.