Dinas Peternakan OKU imbau peternak mewaspadai penyebaran antraks

id Penyakit Antraks, hewan ternak, ternak sapi, Dinas Peternakan dan Perikanan OKU

Dinas Peternakan OKU  imbau peternak  mewaspadai penyebaran antraks

Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan OKU memeriksa kesehatan hewan ternak, Sabtu. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mengimbau masyarakat di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit antraks yang dapat menyerang hewan ternak sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan OKU Tri Apriningsih melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Sugiarto di Baturaja, Sabtu, mengatakan bahwa meskipun di OKU penyakit ini belum ditemukan, namun tetap harus diwaspadai agar tidak menyebar luas.

"Warga diharapkan mengantisipasi beberapa penyakit saat musim hujan, seperti antraks yang telah menyebar di beberapa daerah di Indonesia," katanya.

Saat ini pihaknya menggencarkan sosialisasi tentang pencegahan penyakit hewan ternak, terutama antraks pada sapi. Menurut dia, sosialisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus antraks pada sapi karena dapat menyebabkan kematian.

Masyarakat diedukasi untuk selalu memperhatikan kesehatan hewan ternak, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar serta memastikan memberi pakan yang sehat sebagai upaya pencegahan.

Sebab, pemberian pakan yang tidak baik dan kebersihan kandang yang tidak terjaga dikhawatirkan dapat memicu munculnya penyakit antraks.

Selain itu, Dinas Peternakan OKU juga telah mengerahkan petugas ke lapangan guna memantau kesehatan hewan ternak di kabupaten setempat.

"Untuk pemberian vaksin belum dilakukan karena masih menunggu pendistribusian dari Palembang," jelasnya.

Dia menjelaskan, antraks adalah penyakit bakterial disebabkan oleh bakteri bacillus anthracis yang dapat menyebabkan hewan ternak mati mendadak.

Ternak yang terinfeksi penyakit antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora atau jika mengenai bagian tubuh yang luka.

Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Hewan ternak yang mati mendadak karena Antraks tidak boleh dibuka karena oksigen yang masuk ke dalam tubuh hewan tersebut dapat membantu pembentukan spora antraks.

"Jika hewan ternak mati mendadak sebaiknya jangan disembelih ataupun dibakar, namun dikubur sedalam mungkin," ujarnya.