Jakarta (ANTARA) - Rupiah diperkirakan akan melemah di tengah sentimen risk off pasar dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS), setelah Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Jerome Powell memberikan sinyal bahwa The Fed bakal kembali menaikkan suku bunga.
Sinyal tersebut disampaikan dalam risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
"The Fed mensinyalkan paling tidak akan ada 1 kenaikan 25 bps dan kemungkinan 2 kali, walau masih akan terus memantau perkembangan ekonomi. The Fed juga masih melihat inflasi yang bertahan di atas target sebagai alasan pengetatan," ujar Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong, di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, posisi inflasi inti disebut masih di angka 5,3 persen, masih jauh dari target 2 persen dan juga lebih tinggi dari inflasi utama yang sebesar 4 persen.