Beroperasinya Airbus A380-800 yang memiliki daya angkut terbesar dibandingkan pesawat komersial lain yang beroperasi saat ini, tentunya menjadi hal yang berkontribusi positif terhadap peningkatan trafik penumpang rute internasional di Bali. Berharap momentum ini dapat menjadi katalisator dalam proses pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali dan juga secara nasional.
Untuk penerbangan rute sebaliknya, yakni Bali-Dubai, pesawat Airbus A380-800 tersebut menggunakan nomor penerbangan EK369, serta telah berangkat kembali menuju Dubai pada pukul 20.18 WITA dengan mengangkut 474 penumpang.
Bagi Indonesia, kedatangan pesawat berbadan besar itu tentunya merupakan angin segar bagi perkembangan industri pariwisata usai pandemi COVID-19 yang telah meluluhlantakkan industri pariwisata.
Gubernur Bali Wayan Koster optimistis bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali akan terus meningkat dengan adanya penerbangan ini sekalipun masih dalam kondisi "setengah sembuh" akibat pandemi COVID-19, yang menyebabkan kunjungan wisatawan mancanegara tergerus.
Data menunjukkan, sampai dengan April 2023 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 1,5 juta orang dan ditargetkan sampai akhir 2023 bisa mencapai 4,5 juta wisatawan.
Akan tetapi, melihat dinamika yang terus membaik apalagi ditambah dengan adanya penerbangan Emirates yang menggunakan pesawat berbadan lebar ini maka hingga akhir tahun ini bisa mencapai 5 juta, khusus Bali saja.
Kehadiran Airbus A380-800 itu juga menjadi penegas mulai pulihnya pariwisata di Bali dan Indonesia, yang merupakan salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi.
Masih ada tugas besar lagi yang harus didukung oleh semua pemangku kepentingan di industri penerbangan, agar target baru untuk kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 8,5 juta pada 2023, bisa tercapai.
Pesawat "super-jumbo" itu akhirnya mendarat di Indonesia
Airbus A380-800 merupakan pesawat penumpang komersial terbesar yang beroperasi saat ini, baik dari sisi kapasitas maksimal penumpang maupun dimensi pesawat.