Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan disetujui Mendikbudristek Nadiem Makarim menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) atau PTN level atas di usia 63 tahun.
"Alhamdulillah menyambut Dies ke-63 Unsri yang puncaknya pada 3 November 2023, kampus ini menjadi PTN level atas," kata Rektor Unsri Prof Anis Saggaff pada acara jalan sehat perayaan Bulan Merdeka Belajar dan sekaligus awal kegiatan Dies ke 63 Unsri di Palembang, Ahad.
Dia menjelaskan, sejak 2009 Unsri telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU) namun untuk lebih mengoptimalkan operasional penyelenggaraan perguruan tinggi negeri ini perlu dilakukan perubahan status menjadi PTN-BH.
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum merupakan konsep penyelenggaraan perguruan tinggi dengan otonomi yang lebih luas.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2013 yang berisi PTN-BH adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai subjek hukum yang otonom.
Keuntungan perubahan status PTN BLU menjadi PTN-BH, kata Anis, dengan otonom penuh suatu perguruan tinggi negeri bisa secara mandiri mengelola rumah tangga sendiri sesuai dengan tujuan kampus.
Dengan otonom penuh diharapkan Unsri yang memiliki kampus di Bukit Besar Palembang dan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir itu bisa lebih cepat berkembang dan berinovasi, ujarnya.
Menurut dia, sesuai dengan perkembangan zaman, Unsri mengikuti perkembangan tersebut dengan melakukan pembangunan di mana-mana, proses pendidikan sudah sangat bagus tidak bertele-tele seperti masa lalu, serta mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicatat oleh Kemendikbudristek termasuk 10 besar penyelenggara MBKM yang terbaik.
Mudah mudahan prestasi Unsri terus meningkat dan ke depan bisa menjadi nomor satu karena sumberdaya di kampus ini bagus-bagus dan banyak anak-anak yang ikut program tersebut.
Kampus ini ada anak-anak dari Papua yang begitu ceria mengikuti perkuliahan bersama anak-anak Sumsel dan daru provinsi lainnya.
Hal tersebut menjadi kebanggaan dan menunjukkan bahwa sudah mendidik secara kekeluargaan, ini perlu dipertahankan terus dan mudah-mudahan ke depan akan banyak lagi dari daerah lain yang belajar di Unsri karena pendidikan jika dilakukan dengan cara kekeluargaan Insya Allah bisa sukses, kata Rektor Unsri.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Iwan Stia Budi dalam laporannya pada kesempatan itu menjelaskan bahwa kegiatan jalan sehat diikuti 830 peserta dengan rincian 600 peserta berasal dari civitas akademika Unsri dan 230 peserta berasal dari L2Dikti Wilayah II, BPMP, Balai Guru Penggerak, Balai Bahasa dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI.
Kegiatan tersebut juga disemarakkan dengan penampilan mahasiswa Unsri yang berasal dari Papua, testimoni tentang MBKM dari mahasiswa Unsri dan Kepala Sekolah, penampilan Belisario dari Ormawa Unsri, serta penampilan lagu Batang Hari Sembilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI.
Pelaksanaan kegiatan itu sesuai dengan instruksi Mendikbudristek agar menyemarakkan program nasional Bulan Merdeka Belajar dan hari ini Unsri bergabung dengan beberapa instansi pemerintah baik Provinsi Sumatera Selatan maupun Pemerintah Kabupaten/Kota, ujar Iwan.