Jakarta (ANTARA) - Seseorang yang baru saja divaksin sebaiknya tidak beraktivitas fisik terlalu berat sementara waktu untuk memberi tubuh waktu memulihkan diri dan meminimalkan kemungkinan efek samping atau reaksi yang mungkin terjadi, menurut dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. Hikmat Pramukti, Sp. PD
"Istirahat setelah divaksinasi memungkinkan tubuh Anda untuk fokus membangun respons kekebalan yang kuat terhadap penyakit tanpa terganggu aktivitas fisik atau stres mental," ujar dia seperti dalam keterangan tertulisnya, awal pekan ini.
Selain itu, jika seseorang mengalami reaksi atau efek samping yang tidak diinginkan dari vaksin, beristirahat akan membuat dia pulih lebih cepat. Oleh karena itu, setelah vaksin, seseorang sebaiknya mengonsumsi makanan sehat, minum banyak cairan, dan istirahat cukup untuk mengembalikan kondisi kebugaran Anda.
Hikmat mengatakan, beberapa jenis vaksin memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mulai dari demam hingga nyeri dan kemerahan di area suntik. Apabila terjadi KIPI dengan gejala ringan, mengonsumsi obat antinyeri seperti jenis parasetamol dapat dilakukan.
Dia lalu mengingatkan orang-orang untuk mewaspadai KIPI dengan gejala berat seperti alergi serius yang mengancam jiwa seperti sesak napas, pembengkakan wajah, tekanan darah rendah, detak jantung tidak teratur, nyeri perut, mual atau penurunan kesadaran.
"Apabila terjadi kegawatan, jangan tunda untuk mengunjungi unit Emergency rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat," kata dia.
Sementara itu, sebelum divaksin, seseorang disarankan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis penyakit dalam terkait keinginan untuk mendapatkan vaksinasi. Nantinya, dokter memeriksa kondisi kesehatan dan memberikan pertimbangan pemberian vaksinasi.
"Sama halnya seperti menyiapkan si kecil untuk vaksin, pastikan Anda dalam keadaan yang sehat dan bugar ketika mendapatkan vaksinasi. Kondisi tubuh yang sehat membuat antibodi bekerja lebih efektif dalam membentuk kekebalan tubuh," tutur Hikmat.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penularan penyakit infeksi dengan membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Vaksinasi juga berperan penting dalam mengeradikasi atau menghilangkan penyakit-penyakit yang zaman dahulu sempat membuat wabah dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
Vaksinasi dilakukan dengan menyuntikkan mikroorganisme virus/bakteri yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Vaksin juga dapat berupa bagian dari mikroorganisme yang telah diolah sedemikan rupa sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit infeksi tertentu.
Menurut Hikmat, ketika seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah terbentuk terkena penyakit, kemungkinan besar gejala yang dialami akan lebih ringan dan tidak parah.
"Dengan kondisi ini, maka perawatan intensif di rumah sakit juga tidak diperlukan. Selain itu, vaksin juga dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit infeksi," demikian kata Hikmat Pramukti.
Berita Terkait
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
216.313 warga OKU sudah divaksin COVID-19 dosis primer
Selasa, 7 Maret 2023 21:22 Wib
215.952 warga OKU sudah divaksin COVID-19 primer
Kamis, 16 Februari 2023 22:42 Wib
Jaga kekebalan tubuh usai divaksin dengan cukupi nutrisi
Kamis, 26 Januari 2023 16:46 Wib
1.435 nakes di OKU sudah divaksin penguat dosis kedua
Jumat, 20 Januari 2023 19:14 Wib
Diskannak OKU targetkan 10 ribu ekor hewan ternak divaksin PMK
Selasa, 10 Januari 2023 17:54 Wib
Diskannak OKU targetkan 1.000 ekor hewan divaksin rabies
Senin, 9 Januari 2023 18:04 Wib
55.976 warga OKU sudah divaksin COVID-19 dosis ketiga
Selasa, 27 Desember 2022 17:06 Wib