Palembang (ANTARA) - Ribuan korban penipuan dan penggelapan dana investasi di Kota Palembang dan daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) lainnya yang diduga dilakukan pengurus mitra koperasi Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm meminta polda setempat mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Kasus investasi DHD Farm menimbulkan banyak korban dan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah, sehingga untuk mencegah timbulnya korban dan kerugian yang lebih besar bahkan kasus baru, perlu dilakukan pengusutan hingga tuntas, kata salah seorang korban Rustam ketika mendatangi Kantor DHD Farm, di kawasan Jalan Residen H Amaluddin, Kelurahan Sukamaju, Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan, pengurus mitra koperasi DHD Farm Indonesia, Palembang pada awal tahun ini menawarkan kepada dirinya untuk berinvestasi usaha kolam ternak lele organik yang dikembangkan mereka di beberapa wilayah Sumsel, dengan imbalan keuntungan sekitar 10 persen per bulan.
Baca juga: DHD Cicilan raup omset pembiayaan Rp1 miliar di tengah pandemi
Untuk satu kolam ternak lele organik ditetapkan dana investasinya oleh pihak DHD Farm Indonesia, Palembang sebesar Rp10 juta hingga Rp12 juta.
Melalui penjelasan panjang lebar dan meyakinkan keamanan dana investasi di DHD Farm, akhirnya pada Juni 2021 dirinya tertarik menginvestasikan dana Rp60 juta untuk enam kolam ternak lele.
Perjalanan dana investasi awalnya lancar dan telah mendapat Rp12 juta dana bagi hasil keuntungan ternak lele, namun memasuki bulan ketiga mulai mengalami kemacetan dan akhirnya timbul kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana investasi seperti sekarang ini, kata korban.
Sebelumnya, Dirut DHD Farm Indonesia Medi Siswanto mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan yang terbaik untuk mitra yang berinvestasi di usaha kolam ternak lele.
Baca juga: Tips investasi bagi pemula untuk amankan keuangan jangka panjang
"Kami berharap semua mitra bersabar, mengingat keuangan DHD Farm Indonesia mengalami penurunan, sehingga membuat pembayaran bagi hasil seperti yang dijanjikan terganggu," ujarnya.
Keuangan DHD Farm saat ini tidak stabil dan menurun, karena diduga ada penyelewengan oleh Direktur Utama terdahulu atas nama DS dan Direktur Keuangan yang lama bernama Ir, sehingga akibat permasalahan itu pihak manajemen melaporkan penyelewengan tersebut ke Polda Sumsel pada1 Oktober 2021.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel baru menerima tiga laporan korban investasi usaha kolam ternak ikan lele yang dilakukan DHD Farm Indonesia, Palembang.
Kompol Masnoni, Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel mengatakan untuk mengusut kasus tersebut pihaknya telah membentuk tim khusus.
Kasus dugaan penipuan yang diperkirakan menimbulkan ribuan korban dengan kerugian ratusan miliar rupiah itu, mendapatkan atensi khusus pimpinan untuk diselesaikan dengan baik, kata dia.
Baca juga: OJK tutup 425 penyelenggara investasi dan 1.500 fintech lending ilegal
Baca juga: Satgas minta masyarakat simpan daftar usaha pinjaman legal