Pesanan oksigen konsentrator dari Singapura tiba Jumat ini

id Indonesia pesan oksigen konsentrator, Oksigen konsentrator, oksigen, oxygen concentrator, luhut binsar pandjaitan, bantu

Pesanan oksigen konsentrator dari Singapura tiba Jumat ini

Ilustrasi - Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko "Oxygen Rescue" di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7/202). (ANTARA/HO Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sebanyak 30 unit oksigen konsentrator pesanan pemerintah Indonesia dari Singapura akan tiba Jumat ini.

Sebanyak 30 unit oksigen tersebut merupakan bagian dari 10.000 oksigen konsentrator yang dibeli pemerintah Indonesia dari Singapura.

"Jadi 30 unit oksigen konsentrator yang merupakan bagian dari 10.000 unit yang dibeli Pemerintah Indonesia hari ini dikirim dari Singapura melalui penerbangan, sisanya dikirim via laut bersama dengan tabung silinder yang diisi oksigen," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Selain oksigen kosentrator, Luhut memaparkan bahwa pemerintah juga akan membeli 7 unit oksigen generator dan 36.000 ton oksigen untuk 30 hari ke depan.

Bersamaan dengan datangnya 30 oksigen tersebut, datang juga bantuan alat kesehatan dari Pemerintah Singapura untuk Kementerian Luar Negeri (dengan sistem Government to Government) berupa 200 ventilator dan 256 silinder oksigen kosong 40 L.

Selain itu, ada pula bantuan Kementerian Pertahanan Singapura untuk Kementerian Pertahanan RI berupa alat-alat pelindung kesehatan yakni 756 oksigen silinder, 600 oksigen konsentrator, 220 ventilator dan perlengkapan APD termasuk masker bedah, masker N95, dan kelengkapan alat bedah/APD.

Di samping itu, bantuan dari Australia juga juga dijadwalkan hadir pada Jumat ini dengan pesawat udara yang akan mengangkut 1.000 ventilator.

Hingga minggu depan akan dijadwalkan beberapa kedatangan bantuan internasional termasuk 250.000 dosis vaksin Sinopharm bantuan negara Uni Emirat Arab.

"Jadi bukan hanya bantuan/donasi saja, tetapi juga ada alat kesehatan yang dibeli oleh pemerintah," pungkas Luhut.