Gorontalo (ANTARA) - Tim peneliti dari Balai Arkeologi Sulawesi Utara menemukan adanya struktur yang diduga merupakan sumur tua di kompleks Benteng Kota Mas Desa Cisadane Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Struktur tersebut berdiameter sekitar 2,8 meter dan merupakan bagian dari dalam benteng.
"Temuan ini menarik karena Benteng Kota Mas adalah pertahanan militer sekaligus pemukiman. Ada dua tipe benteng, ada yang hanya berfungsi sebagai pertahanan militer dan ada yang fungsinya pertahanan sekaligus pemukiman," kata Ketua Tim Peneliti Irna Saptaningrum di Gorontalo, Jumat.
Ia mencontohkan Benteng Orange sebagai benteng jenis pertahanan.
Benteng tersebut terletak di kabupaten yang sama dengan Benteng Kota Mas, namun diduga didirikan pada masa yang berbeda.
Terkait struktur sumur, peneliti belum memastikan bangunan itu merupakan bagian dari permukiman atau pemandian.
Peneliti lainnya Agus Tri Hascaryo mengatakan temuan sumur berada beberapa meter dari bastion besar.
Bastion adalah bangunan yang lebih tinggi dan berfungsi untuk mengawasi dan mengintai, serta untuk meletakkan senjata.
“Bahan struktur sumur ini sebagian besar dari terumbu karang, ada juga andesit,” kata Agus.
Ia menjelaskan Benteng Kota Mas dalam gambaran lama merupakan benteng batu yang luas, dinding terbuat dari batu karang dengan tebal satu depa, sedangkan tingginya mencapai empat hasta.
Rumah petinggi, pos jaga, gudang, dan permandian yang ada di dalam benteng terbuat dari batu karang.
Sementara masyarakat yang tinggal di luar benteng membangun rumah dari kayu atau bambu.
Sebagai benteng yang berfungsi sebagai kawasan permukiman, Benteng Kota Mas memiliki dua akses masuk dan keluar.
Akses pertama berada di sisi Barat berupa gerbang besar yang masih dapat disaksikan hingga saat ini, sedangkan gerbang lainnya berada di bagian Timur, namun keberadaannya sudah tidak ditemukan lagi.*