Jakarta (ANTARA) - Direktur Pertamina Mandalika SAG Team Kemalsyah Nasution menyambut positif hasil balapan di Moto2 Catalunya, namun secara khusus memberikan catatan untuk Bo Bendsneyder.
"Saya bilang ke Bo, secara teknis harus mengurangi berat badan. Karena kondisi fisiknya di atas rata-rata. Hal ini pastinya menambah beban motor dan buat ban cepat aus," kata Kemalsyah dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Tim balap asal Indonesia di kelas Moto2 Pertamina Mandalika SAG Team meraih hasil positif pada balapan seri ketujuh di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Minggu (6/6) kemarin.
Pada kesempatan itu, Pertamina Mandalika SAG Team menurunkan tiga pebalap sekaligus, yakni Bo Bendsneyder dan Tom Luthi sebagai rider utama, didampingi Piotr Biesiekirski yang tampil dengan fasilitas wildcard.
Hasilnya, Bo Bendsneyder finis keenam setelah sempat cukup lama berada di posisi ketiga, sementara Tom Luthi mengemas satu poin hasil finis ke-15. Adapun Piotr Biesiekirski berada di urutan 25.
Kemalsyah pun meminta agar Bo Bendsneyder, yang memiliki tinggi 184 cm dan berat 69 kg, untuk mengurangi berat badan sebagai kunci untuk meraih kemenangan di balapan Moto2.
Saran tersebut diberikan Kemalsyah setelah mempelajari hasil balapan Moto2 Catalunya dan menjadi penyebab Bo Bensneyder kesulitan mempertahankan posisi ketiga.
"Contohnya di Catalunya. Dia sempat lama berada di posisi ketiga tapi harus turun karena ban motornya memang sudah habis," ujar Kemalsyah.
Meski begitu, Kemalsyah tetap memuji sepak terjang Bo Bendsneyder yang menurutnya sudah berkembang pesat di Moto2 2021.
Dia menunjuk kesulitan pebalap Belanda berdarah Indonesia itu untuk sekadar finis 10 besar di kelas Moto2 tiga musim terakhir.
Presiden Pertamina Mandalika SAG Team Rapsel Ali juga menyambut hasil positif yang dicapai para pebalapnya saat balapan di Catalunya, terutama Bo Bendsneyder yang finis di urutan keenam.
"Tom Luthi juga berhasil dapat poin. Untuk Piotr, ia mendapat pengalaman berharga dan bisa finis di depan (Keminth) Kubo. Ini bagus karena Kubo juga tampil dengan wildcard dan di FIM CEV, ia merupakan pembalap kompetitif," tutur Rapsel.
Sementara itu, Bo Bendsneyder membenarkan dirinya sudah tidak bisa berbuat apa-apa setelah berada di posisi ketiga selama 10-12 lap karena ban motornya memang sudah habis.
"Delapan lap terakhir itu sangat sulit. Saya sudah tidak punya apa-apa karena sudah di luar batas. Posisi saya harus turun, tapi saya terus belajar dan belajar," ungkap Bo Bendsneyder.