Anggota Satpol PP Palembang penyelamat polantas yang dianiaya OTK diberi penghargaan
Mereka bertiga telah menolong anggota kami Bripka Ridho saat kejadian sehingga bisa selamat
Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan memberi penghargaan kepada tiga anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palembang yang menyelamatkan seorang anggota kepolisian lalu lintas (polantas) saat dianiaya orang tak dikenal pada Jumat (4/6).
Penghargaan disampaikan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra, Sabtu, mewakili Polda Sumsel kepada tiga anggota Satpol PP Palembang masing-masing Wahyu, Affandi, dan Alison.
Baca juga: UPBU Ilaga: Tidak ada korban jiwa akibat pembakaran fasilitas bandara
"Mereka bertiga telah menolong anggota kami Bripka Ridho saat kejadian sehingga bisa selamat," ujarnya.
Bripka Ridho diserang orang tak dikenal berinisial MI pada Jumat (4/6) saat berjaga di Pos Simpang Angkatan 66 Kota Palembang. Pelaku menusuk korban dengan modus berpura-pura bertanya.
Pelaku berupaya melancarkan berbagai serangan meski sudah menusuk koban sehingga terjadi duel, saat itulah ketiga anggota Satpol PP Palembang yang kebetulan sedang berpatroli diminta warga menolong karena warga tidak berani mendekat.
Ketiganya langsung memisahkan pelaku dan korban yang bersimbah darah, bahkan saat dipisahkan pelaku hampir merebut senjata api milik korban.
Baca juga: Anggota Polantas ditikam orang tak dikenal di Pos Lantas jalan Angkatan 66 Palembang
Senjata tajam milik pelaku berhasil dirampas salah satu anggota Satpol PP dan pelaku langsung dikurung di pos jaga, sementara korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Saat ini kondisi Bripka Ridho sudah membaik," kata Kombes Pol Irvan menambahkan.
Sekda Kota Palembang Ratu Dewa menyebutkan penghargaan dari Polda Sumsel tersebut sebagai bentuk sinergi antarinstansi untuk saling melindungi.
Baca juga: Polda Sumsel dalami motif pelaku penusukan terhadap anggota Polantas
"Kita memang harus saling bahu-membahu dalam bertugas menciptakan kamtibmas, tak terkecuali seperti kejadian kemarin dan saya mengpresiasi apa yang diberikan ini,” kata Dewa usai menyaksikan penyerahan penghargaan.
Sementara Polda Sumsel masih mendalami motif penusukan karena pelaku beberapa kali mengaku sebagai teroris saat diamankan.
Penghargaan disampaikan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra, Sabtu, mewakili Polda Sumsel kepada tiga anggota Satpol PP Palembang masing-masing Wahyu, Affandi, dan Alison.
Baca juga: UPBU Ilaga: Tidak ada korban jiwa akibat pembakaran fasilitas bandara
"Mereka bertiga telah menolong anggota kami Bripka Ridho saat kejadian sehingga bisa selamat," ujarnya.
Bripka Ridho diserang orang tak dikenal berinisial MI pada Jumat (4/6) saat berjaga di Pos Simpang Angkatan 66 Kota Palembang. Pelaku menusuk korban dengan modus berpura-pura bertanya.
Pelaku berupaya melancarkan berbagai serangan meski sudah menusuk koban sehingga terjadi duel, saat itulah ketiga anggota Satpol PP Palembang yang kebetulan sedang berpatroli diminta warga menolong karena warga tidak berani mendekat.
Ketiganya langsung memisahkan pelaku dan korban yang bersimbah darah, bahkan saat dipisahkan pelaku hampir merebut senjata api milik korban.
Baca juga: Anggota Polantas ditikam orang tak dikenal di Pos Lantas jalan Angkatan 66 Palembang
Senjata tajam milik pelaku berhasil dirampas salah satu anggota Satpol PP dan pelaku langsung dikurung di pos jaga, sementara korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Saat ini kondisi Bripka Ridho sudah membaik," kata Kombes Pol Irvan menambahkan.
Sekda Kota Palembang Ratu Dewa menyebutkan penghargaan dari Polda Sumsel tersebut sebagai bentuk sinergi antarinstansi untuk saling melindungi.
Baca juga: Polda Sumsel dalami motif pelaku penusukan terhadap anggota Polantas
"Kita memang harus saling bahu-membahu dalam bertugas menciptakan kamtibmas, tak terkecuali seperti kejadian kemarin dan saya mengpresiasi apa yang diberikan ini,” kata Dewa usai menyaksikan penyerahan penghargaan.
Sementara Polda Sumsel masih mendalami motif penusukan karena pelaku beberapa kali mengaku sebagai teroris saat diamankan.