BPBD OKU tetapkan status siaga bencana alam

id Siaga bencana alam, banjir dan tanah longsor, masyarakat waspada, posko 13 penanggulangan bencana, siaga relawan,berita sumsel, berita palembang, anta

BPBD OKU tetapkan status siaga bencana alam

Arsip - Puluhan rumah terendam banjir. (ANTARA/HO- Ahmad Fikri)

Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor dan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

"Mengingat sekarang ini sudah memasuki puncak musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor," kata Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa di Baturaja, Jumat.

Dia mengemukakan berdasarkan peringatan dini dari BMKG, curah hujan tinggi masih terjadi di Kabupaten OKU selama beberapa pekan ke depan yang dapat menyebabkan Sungai Ogan meluap hingga menimbulkan banjir.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat khususnya di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam.

BPBD OKU juga saat ini mengoptimalkan posko penanggulangan bencana alam yang dibentuk di 13 kecamatan guna mengantisipasi sekaligus menanggulangi bencana alam sedini mungkin.

Tim BPBD dibantu relawan yang siaga di posko ini bertugas memberikan pertolongan dan evakuasi korban jika terjadi bencana alam dalam waktu yang cepat selama 24 jam.

Setiap pokso pihaknya menyiagakan 15 orang tim dari BPBD dibantu relawan untuk memantau titik rawan bencana banjir dan tanah longsor agar dapat ditanggulangi sedini mungkin.

"Upaya antisipasi ini perlu dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.

Apalagi, kata dia, sepanjang Mei 2021 ini saja Kabupaten OKU sudah beberapa kali dilanda bencana banjir dan tanah longsor hingga merendam ratusan rumah penduduk dan merusak fasilitas jalan.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun dalam musibah bencana alam yang terjadi pada Jumat (21/05) tersebut tercatat lebih dari 160 rumah warga di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya dan Baturaja Timur dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 150 sentimeter.

Selanjutnya, hanya berselang beberapa hari kemudian bencana longsor kembali terjadi di Kecamatan Lubuk Batang dan Lengkiti hingga jalur penghubung Kabupaten OKU dengan Ogan Ilir dan OKU Selatan sempat terputus total akibat jalan amblas.

"Mudah-mudahan dengan ditetapkan status siaga ini dapat mencegah hal terburuk terjadi akibat bencana alam," ujarnya.