Waskita Karya harap suntikan perbankan bangun tol Palembang-Betung
Palembang (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berharap suntikan dana dari perbankan untuk membiayai proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Palembang-Betung, Sumatera Selatan, yang ditaksir menelan dana senilai Rp7 triliun.
Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan bantuan pembiayaan dari perbankan ini dapat mempercepat proses konstruksi proyek itu.
Ruas Palembang-Betung yang merupakan bagian dari Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung), merupakan 1 dari 11 ruas yang masuk tahap konstruksi dan digarap perseroan di Tanah Air.
“Kondisi pandemi COVID-19 ini membuat keuangan kami ‘sesak nafas’, apalagi di Tol Kapal Betung ini pakai dana internal karena belum ada perbankan yang bantu proyek ini,” katanya saat 'groundbreaking' pembangunan ruas Palembang-Betung di Kabupaten Banyuasin, Kamis.
Sejauh ini, katanya, perseroan berkomitmen untuk segera menyelesaian pembangunan Tol Kapal Betung.
Tol Kapal Betung sepanjang 111,69 kilometer (km), yang digarap anak usaha PT Waskita Sriwijaya Toll, terbagi dalam tiga seksi, yakni seksi I adalah Kayu Agung—Jakabaring sepanjang 34 km. Ruas tersebut telah beroperasi sejak April 2020.
Selanjutnya, seksi 2 adalah Jakabaring—Kramasan sepanjang 8,50 km yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Perusahaan menargetkan seksi 2 rampung dan beroperasi pada Desember 2020.
Terakhir, seksi 3 yakni ruas Kramasan (Palembang) – Betung sepanjang 69,19 km. Ruas yang bakal menambah konektivitas ke provinsi tetangga, Jambi, tersebut ditarget beroperasi pada Desember 2021.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan pihaknya berharap pemerintah daerah dapat mendorong bank pembangunan daerah (BPD) untuk terlibat dalam pembiayaan proyek jalan tol.
“Ke depan cukup banyak pembangunan jalan tol di Sumsel sehingga kami mohon BPD-nya didorong untuk ikut serta biayai proyek tersebut,” ujar dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru meyakini investasi yang dikucurkan Waskita untuk ruas Palembang—Betung cukup menjanjikan.
“Investasi ini bisa segera BEP (break event point) dalam waktu dekat. Karena, sejak Jalan Lintas Timur bagus, ada tol Palembang—Indralaya, semua truk tumpah di Palembang, sementara yang menuju Jambi hanya 1 ruas ini, jadi pasti ramai dilintasi,” katanya.
Menurutnya, target lalu lintas harian (LHR) Tol Palembang—Betung sebanyak 15.000 unit kendaraan per hari bisa tercapai begitu tol tersebut beroperasi.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan pihaknya tetap memperjuangkan agar pembiayaan proyek-proyek JTTS bersumber dari APBN.
“Kita harus mengamankan JTTS masuk dalam APBN. Akan tetapi, saya kira partisipasi investasi, dari Waskita dan investor pendukung baru juga sangat kami harapkan,” katanya.
Hedy mengatakan, kehadiran infrastruktur jalan bebas hambatan merupakan instrumen untuk pengembangan wilayah. Pemerintah berharap aktivitas ekonomi di sepanjang koridor jalan tol dapat meningkat.
Bahkan, kata dia, saat ini konsep yang digagas pemerintah adalah beyond toll, di mana bertujuan untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalan tol.
Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan bantuan pembiayaan dari perbankan ini dapat mempercepat proses konstruksi proyek itu.
Ruas Palembang-Betung yang merupakan bagian dari Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung), merupakan 1 dari 11 ruas yang masuk tahap konstruksi dan digarap perseroan di Tanah Air.
“Kondisi pandemi COVID-19 ini membuat keuangan kami ‘sesak nafas’, apalagi di Tol Kapal Betung ini pakai dana internal karena belum ada perbankan yang bantu proyek ini,” katanya saat 'groundbreaking' pembangunan ruas Palembang-Betung di Kabupaten Banyuasin, Kamis.
Sejauh ini, katanya, perseroan berkomitmen untuk segera menyelesaian pembangunan Tol Kapal Betung.
Tol Kapal Betung sepanjang 111,69 kilometer (km), yang digarap anak usaha PT Waskita Sriwijaya Toll, terbagi dalam tiga seksi, yakni seksi I adalah Kayu Agung—Jakabaring sepanjang 34 km. Ruas tersebut telah beroperasi sejak April 2020.
Selanjutnya, seksi 2 adalah Jakabaring—Kramasan sepanjang 8,50 km yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Perusahaan menargetkan seksi 2 rampung dan beroperasi pada Desember 2020.
Terakhir, seksi 3 yakni ruas Kramasan (Palembang) – Betung sepanjang 69,19 km. Ruas yang bakal menambah konektivitas ke provinsi tetangga, Jambi, tersebut ditarget beroperasi pada Desember 2021.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan pihaknya berharap pemerintah daerah dapat mendorong bank pembangunan daerah (BPD) untuk terlibat dalam pembiayaan proyek jalan tol.
“Ke depan cukup banyak pembangunan jalan tol di Sumsel sehingga kami mohon BPD-nya didorong untuk ikut serta biayai proyek tersebut,” ujar dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru meyakini investasi yang dikucurkan Waskita untuk ruas Palembang—Betung cukup menjanjikan.
“Investasi ini bisa segera BEP (break event point) dalam waktu dekat. Karena, sejak Jalan Lintas Timur bagus, ada tol Palembang—Indralaya, semua truk tumpah di Palembang, sementara yang menuju Jambi hanya 1 ruas ini, jadi pasti ramai dilintasi,” katanya.
Menurutnya, target lalu lintas harian (LHR) Tol Palembang—Betung sebanyak 15.000 unit kendaraan per hari bisa tercapai begitu tol tersebut beroperasi.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan pihaknya tetap memperjuangkan agar pembiayaan proyek-proyek JTTS bersumber dari APBN.
“Kita harus mengamankan JTTS masuk dalam APBN. Akan tetapi, saya kira partisipasi investasi, dari Waskita dan investor pendukung baru juga sangat kami harapkan,” katanya.
Hedy mengatakan, kehadiran infrastruktur jalan bebas hambatan merupakan instrumen untuk pengembangan wilayah. Pemerintah berharap aktivitas ekonomi di sepanjang koridor jalan tol dapat meningkat.
Bahkan, kata dia, saat ini konsep yang digagas pemerintah adalah beyond toll, di mana bertujuan untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalan tol.