ACT Sumsel salurkan paket pangan ke Desa Saluran Kabupaten Banyuasin

id Act sumsel, aksi cepat tanggap sumsel, humanuty riding sumsel, desa saluran, paket pangan act,Lumbung Sedekan Pangan ,berita sumsel, berita palembang,

ACT Sumsel salurkan paket  pangan ke Desa Saluran Kabupaten Banyuasin

ACT Sumsel menyalurkan 50 paket pangan dari Lumbung Sedekan Pangan ke Desa Saluran Kabupaten Banyuasin bersama puluhan anggota Paguyuban Motor Sriwijaya, Senin (17/8) (ANTARA/HO/2020)

Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan menyalurkan 50 paket pangan dari Lumbung Sedekah Pangan ke Desa Saluran Kabupaten Banyuasin bersama puluhan anggota Paguyuban Motor Sriwijaya.

Kepala Cabang ACT Sumsel, Deni Marlesi, Rabu, mengatakan paket tersebut disalurkan ke wilayah yang masih kategori desa tertinggal itu bertepatan dengan perayaan 75 Kemerdekaan Indonesia lewat kegiatan Humanity Riding.

"Kemerdekaan yang ke-75 tahun ini menjadi momentum yang ingin kami rayakan bersama masyarakat di Desa Saluran, sebuah desa yang masih tertinggal dari segi kesejahteraan masyarakatnya," ujarnya.

Baca juga: ACT Sumsel terjunkan tim ke lokasi kebakaran di Palembang

Menurut dia Desa Saluran menjadi salah satu potret nyata kondisi wilayah di Sumsel yang masih memilukan, setidaknya terlihat dari jalan tanpa aspal yang berlubang dan berlumpur ketika hujan serta belum adanya aliran listrik.

Padahal desa di Kecamatan Talang Kelapa itu terbilang masih dekat dengan Kota Palembang di mana untuk menuju lokasinya hanya butuh waktu satu jam perjalanan, kata dia, oleh karenanya lewat kegiatan Humanity Riding tersebut ia mengajak para bikers untuk turut merasakan perjuangan para warga setempat.

"Humanity Riding ini mengusung tema semangat kemerdekaan, dihadiri oleh lebih dari 50 bikers dari Paguyuban Motor Sriwijaya (PMS) di Sumsel," tambahnya.

Selain membagikan 50 paket pangan, ACT Sumsel dan para bikers juga mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih bersama masyarakat dan murid SD Muhammadiyah 4 (filial) yang menjadi satu-satunya sekolah di desa itu.

"Ada juga kawan-kawan dari komunitas Sriwijaya Membaca dan Sriwijaya Nasa yang mengadakan beragam lomba untuk memeriahkan suasana kemerdekaan di sana," kata Deni menjelaskan.