Palembang (ANTARA) - Sebanyak 50 paket pengerjaan perbaikan jalan di Kota Palembang terancam tertunda lantaran anggaran dari Pemerintah Kota Palembang yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Ahmad Bastari mengatakan sebelum pandemi COVID-19, pihaknya mendapat alokasi dana sekitar Rp120 miliar – Rp150 miliar untuk penanganan jalan dari APBD Palembang 2020.
“Namun karena Covid-19, posisi anggaran jadi 0 (kosong), semua dinas seperti itu. PAD (pendapatan asli daerah) juga lagi susah,” kata dia.
Bastari mengatakan 50 paket tersebut dapat saja dibatalkan meskipun sudah kontrak jika kurangnya anggaran untuk pengerjaannya.
“Walaupun sudah dikontrak bisa saja batal karena ini kondisi [pandemi] secara nasional, bukan kesalahan. Belum tentu bisa jalan,” kata dia.
Bastari mengatakan pihaknya pun telah mengajukan dukungan dana ke pemerintah provinsi hingga ke pusat agar perbaikan infrastruktur di Palembang bisa berjalan. Di mana saat ini kemantapan jalan di kota itu baru mencapai 85 persen.
Menurut dia, ada beberapa perbaikan jalan yang akhirnya mendapat dana dari pusat, melalui dana alokasi khusus (DAK). Contohnya, Jalan Sukabangun II dan Jalan Keramasan.
“Ini karena pemkot harus merefocussing anggaran, jadi minta ke provinsi dan pusat, bisa. Cuma memang menunggu persetujuan dahulu, jadi progressnya lebih lambat,” kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan PAD Kota Palembang turun drastis karena dampak pandemi.
“Capaiannya mungkin yang kita peroleh hanya 30 persen, tanpa bantuan semua pihak akan jadi kendala kita untuk mencapai infrastruktur yang optimal,” katanya.
Oleh karena itu, Harnojoyo melanjutkan, pihaknya meminta dukungan semua pihak, termasuk swasta melalui program CSR untuk perbaikan infrastruktur di kota itu.
Menurutnya, sudah ada BUMN yang merealisasikan program CSR berupa perbaikan jalan di 3 ruas sepanjang 1,8 kilometer senilai total Rp2,3 miliar.
“Baru tahun ini kami memanfaatkan dana CSR untuk pembangunan jalan, kami harus melibatkan pihak lain karena sekarang tidak bisa hanya mengandalkan APBD,” kata dia.
Berita Terkait
Penumpang KAI diminta datang lebih awal dampak perbaikan Jembatan Ogan
Jumat, 8 November 2024 19:23 Wib
OKU perbaiki 16 titik jalan dalam kota
Kamis, 7 November 2024 18:28 Wib
PLN S2JB kerahkan petugas perbaiki jaringan pada musim hujan
Selasa, 5 November 2024 5:18 Wib
Kementan siapkan anggaran Rp10 miliar perbaikan sawah rusak di Sumbar
Rabu, 30 Oktober 2024 12:39 Wib
Bupati OKU inspeksi proyek perbaikan jalan dalam kota
Selasa, 8 Oktober 2024 17:14 Wib
Warga Lengkiti OKU telah memiliki akses jalan memadai
Jumat, 4 Oktober 2024 18:35 Wib
Bupati OKI cek perbaikan jalan yang manfaatkan bongkaran tol
Kamis, 12 September 2024 5:48 Wib
Pj Bupati OKI cek perbaikan jalan yang manfaatkan bongkaran tol Terbangi-Pematang Panggang
Rabu, 11 September 2024 19:18 Wib