Update 28 Mei: Warga Sumsel positif COVID-19 terus bertambah hingga mendekati 1.000 kasus, dua kabupaten dalam kajian zona merah

id covid sumsel,covid-19,covid sumsel terus bertambah,info sumsel,tim gugus tugas,pasien positif covid,penanganan covid-19

Update 28 Mei: Warga Sumsel positif COVID-19 terus bertambah hingga mendekati 1.000 kasus, dua kabupaten dalam kajian zona merah

Sejumlah tenaga kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menanti kedatangan nakhoda dan awak tugboat Marina 1626 di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumsel, Kamis (28/5/2020). ANTARA FOTO/Feny Selly/nz (ANTARA FOTO/FENY SELLY)

OKI dan OI generasi keduanya dalam proses pemeriksaan, jika satu orang saja nanti hasilnya positif maka artinya ada transmisi lokal, selama ini yang diumumkan itu generasi pertama dari kasus-kasus impor
Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan positif terinfeksi wabah COVID-19 terus bertambah setiap hari mendekati 1.000 kasus dan dua kabupaten sedang dalam kajian transmisi lokal atau zona merah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri di Palembang, mengatakan penambahan kasus pada hari ini Kamis (28/5) berasal dari Kota Palembang (19 kasus), Kabupaten Musi Banyuasin (empat kasus) dan Banyuasin (tiga kasus).

"Total sudah 941 kasus positif COVID-19 di Sumsel," ujarnya.

941 kasus itu menyebar di Kota Palembang (zona merah) dengan 539 kasus, disusul Kota Lubuklinggau (zona merah) 72 kasus, Kabupaten Banyuasin (zona merah) 69 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 61 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 47 kasus, Kabupaten OKU (zona merah) 33 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 30 kasus.

Kasus lainnya tersebar di 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (19), Musi Rawas (15), Muara Enim (15), Musi Banyuasin (12), Lahat (delapan), OKU Timur (delapan), serta OKU Selatan, Pagaralam, PALI dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.

Hingga saat ini terdapat lima zona merah atau wilayah transmisi lokal di Sumsel karena ditemukan penularan dari generasi pertama ke generasi kedua.

Baca juga: 10 ABK Tb Marina dievakuasi jalani PCR di Wisma Atlet Jakabaring Palembang
Baca juga: Kota Palembang menempati urutan tertinggi kasus DBD dan COVID-19 di Sumsel


Namun dua kabupaten yakni Ogan Komering IliR dan Ogan Ilir sedang dikaji kemungkinan transmisi lokalnya, sebab keduanya memiliki jumlah kasus tertingi keempat dan kelima di Sumsel mengalahkan jumlah kasus dua zona merah lainnya.

"OKI dan OI generasi keduanya dalam proses pemeriksaan, jika satu orang saja nanti hasilnya positif maka artinya ada transmisi lokal, selama ini yang diumumkan itu generasi pertama dari kasus-kasus impor," katanya.

Kedua kabupaten tersebut ditemukan kasus cukup tinggi karena memiliki banyak klaster penularan dalam waktu bersamaan dari kasus-kasus impor sebelumnya, tidak seperti wilayah zona merah lainnya yang baru ditemukan beberapa klaster tetapi sudah terjadi transmisi lokal.

Sementara selain tambahan kasus positif, kasus sembuh juga mengalami penambahan 10 orang, yakni dari Palembang (tujuh), Banyuasin (dua) dan luar wilayah (satu), sehingga total menjadi 127 orang sembuh.

Sedangkan kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 28 orang.

Ia meminta masyarakat tidak khawatir jika kasus konfirmasi positif terus bertambah karena kapasitas pemeriksaan beberapa laboratorium di Sumsel terus ditingkatkan dan memang diharapkan mempercepat uji swab.

"Masyarakat fokus saja menjaga diri, ikutilah imbauan pemerintah dengan benar dan jangan remehkan sekecil apapun tindakan pencegahan," jelasnya.

"Misalnya ketika pulang kerja masukkanlah baju langsung ke mesin cuci dan jangan ditumpuk, nanti kalau ditumpuk lalu disentuh orang lain di rumah maka itu bisa jadi potensi penularan jika COVID-19 ternyata menempel pada baju," kata Yusri menegaskan.

Baca juga: Gubernur Herman Deru perintahkan pasar tradisional segera terapkan pengaturan jarak