Tiga nelayan hilang sejak 13 Mei ditemukan selamat di Pulau Sumba

id tengelam NTT,tiga nelayan hilang, nelayan hilang,nelayan ditemukan selamat,pulau sumba,basarnas

Tiga nelayan hilang sejak 13 Mei ditemukan selamat di Pulau Sumba

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur, Emi Friezer. (ANTARA/Benny Jahang)

Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur, Emi Friezer mengatakan tiga nelayan asal Kabupaten Sabu Raijua yang dilaporkan hilang ketika mengantar rumput laut dari Lederaga menuju Sabu Raijua, Rabu (13/5) ditemukan dalam kondisi selamat di Sumba Timur, Pulau Sumba.

"Berdasarkan informasi yang diperoleh Basarnas Kupang bahwa ketiga nelayan dari Sabu Raijua itu sudah ditemukan dalam kondisi selamat di Pulau Sumba, Jumat (14/5/2020)," kata Emi Frizer dalam keterangan tertulis yang diperoleh di Kupang, Ahad.

Ia mengatakan, ketiga korban yang menumpang satu unit perahu motor untuk mengangkut rumput laut dilaporkan hilang dalam pelayaran dari Lederaga menuju Sabu Raijua.

Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang bersama potensi SAR di Kabupaten Sabu Raijua sempat melakukan operasi SAR dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi tempat perahu motor itu di laporkan hilang, Rabu (13/5).

Tim SAR, kata dia, mendapat informasi dari sejumlah pihak di Sabu Raijua bahwa ketiga korban telah diselamatkan Kapal Sinjai di peraian Salura, Kabupaten Sumba Timur dalam kondisi selamat.

Dia mengatakan, ketiga korban yaitu Bernabas Titu Mako (30), Dominggus Bire Wale (41) dan Nikolas Radja Udju (61) telah dijemput pihak keluarga dari ketiga korban sudah dievakuasi ke Kampung Makuwini, Dusun Andu, Desa Lambakara, Kecamatan Pahungalodo, Kabupaten Sumba Timur.

Dengan ditemukannya ketiga korban itu menurut dia, maka operasi SAR pencarian ketiga korban di Kabupaten Sabu Raijua resmi ditutup.

"Kami mengucapkan terimah kasih terhadap unsur SAR yang terlibat Polres Sabu Raijua, Syahbandar Sabu Raijua, Pos AL Sabu, Koramil Sabu Raijua, Keluarga korban dan masyarakat," kata Emi Frizer.*