Palembang (ANTARA) - Wabah COVID 19 ternyata mendorong kreativitas Perancang Busana asal Kota Palembang Tria Gunawan dengan mengeluarkan desain busana muslim lebaran yang senada dengan maskernya.
"Karena di tengah pandemi, jadi busana menyesuaikan kondisi sekarang yang wajib masker, " kata perancang busana Tria Gunawan di Palembang, Minggu.
Konsep desain busana muslim lebaran tahun ini memang dibuat lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Sederhana tapi tetap indah dan tidak bingung padu padan masker," ungkap Tria yang kerap menerima penghargaan nasional ini.
Ciri khas Tria dengan menggunakan kain khas Palembang tidak ia lepaskan, kali ini desain busana sederhana yang dihasilkan dari permainan warna Jumputan Palembang. Aneka warna dari ungu, marun, cokelat, hingga warna pastel.
Untuk pemilihan bahan, ia memilih bahan yang nyaman dan jatuh seperti katun jepang dan baby fly.
Sementara untuk mukena, Tria memilih dari jumpufan berbahan celline dipadu dengan tile Polkadot yang membuat mukena ini terlihat amat cantik.
Bahan bahan tersebut juga diaplikasikan pada maskernya sehingga senada dan berpadu dengan busana.
Untuk cutting dan model, ibu dua anak ini memilih gamis aneka rupa. Salah satunya dirancang dengan dua kantung dengan aplikasi jumputan di ujung busana.
Satu model lagi gamis berbahan baby fly yang dirancang dengan lengan dua tingkat dengan aplikasi jumputan di ujung layee lengan dan ujung rok lingkar gamis.
Dia juga membuat model yang bakal disukai kalangan remaja dan orang muda, yaitu model gamis menyerupai coat.
"Dibuat bentuk seperti lapisan tapi jahitannya menyatu dengan aplikasi jumputan di tengahnya," jelas pemilih Rumah Busana Tria ini.
Ia juga menyebutkan semua desainnya itu mengikuti tren baju kekinian dan dijamin nyaman dipakai di tengah anjuran menggunakan masker.
Untuk desain busana lebaran, Tria mematok harga mulai dari Rp 500.000 hingga satu jutaan. Harga tersebut juga akan ditambah diskon spesial.
"Biasanya koleksi hari raya tidak pernah saya diskon karena eksklusif, tapi kali ini lebaran kita berbeda dari sebelumnya," ungkapnya.
Dalam kondisi prihatin kini, ia sempat berniat tidak memproduksi busana lebaran, namun karena permintaan pelanggan maka desain ini akhirnya diwujudkan.
"Kita ingin memaknai idul fitri ini dengan suasana yang berbeda namun tetap trendi," ujarnya.