Siswa SMK Negeri Sumsel ciptakan motor ambulans

id Motor ambulance, motor ambulance smkn sumsel, smkn sumsel, inovasi siswa smk, smk bisa, karya siswa smk

Siswa SMK Negeri Sumsel ciptakan motor ambulans

Badan motor ambulans karya siswa SMKN Sumsel dapat menampung dua orang dipamerkan, Rabu (19/2/2020). (ANTARA/Aziz Munajar/20)

....Kami menggunakan motor sekolah yang masih layak pakai, jadi lumayan untuk menghemat modal....
Palembang (ANTARA) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Sumatera Selatan berhasil menciptakan motor ambulans berbiaya Rp35 juta yang menghabiskan waktu dua bulan secara bergotong royong.

Ketua tim pembuatan motor ambulans SMKN Sumsel, Riyo Dzulkarnain, Rabu, mengatakan bahan baku atau alat-alat untuk merakit menggunakan barang baru dan sebagian kondisi bekas tak terpakai.

"Kami menggunakan motor sekolah yang masih layak pakai, jadi lumayan untuk menghemat modal," ujar Riyo yang juga siswa kelas 12 jurusan otomotif SMKN Sumsel.

Menurut dia  proses perakitan hingga melengkapi komponen dikerjakan setiap hari pada waktu pulang sekolah maupun saat praktek kelas. Dalam pengerjaannya para siswa juga didampingi para guru.

Riyo mengaku bagian tersulit adalah merakit badan ambulans yang membutuhkan waktu hingga tiga minggu, sedangkan perakitan mesin dan lainnya tidak menemui kendala apapun.

"Kami harus membuat badan motor ambulans kokoh, kuat dan presisi walaupun prosesnya serba manual," kata Riyo.

Meski sekilas motor ambulans tersebut mirip becak motor, kata dia, namun badan ambulans memiliki dimensi panjang 2 meter dan lebar 1 meter serta mampu menampung 1 kasur ukuran tubuh orang dewasa, kipas angin, tabung oksigen, tabung gas kebakaran, kotak P3K, sirene, alat komunikasi, tandu, kotak sampah, dan berkapasitas tiga orang.

"Jadi satu orang mengemudikan motor, satu orang korban dan satu orang penjaga di dalam," ujar Riyo.
 
Tampak motor ambulans karya siswa SMKN Sumsel yang berdimensi panjang 2 meter dan lebar 1 meter, Rabu (19/2/2020). (ANTARA/Aziz Munajar/20)


Sementara Kepala SMKN Sumsel, Rafli, mengatakan motor ambulans karya siswanya itu dikerjakan oleh siswa dari empat jurusan yakni teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, teknik mekatronika dan teknik listrik.

"Sebetulnya proses pembuatan dilakukan bergantian oleh para siswa, tetapi memang tim intinya ada delapan orang yang mengerjakan setiap hari dan didampingi guru masing-masing jurusan," kata Rafli.

Menurutnya ide pembuatan motor ambulans itu berasal dari kebutuhan sekolah terhadap ambulans jika melihat kondisi sekolah yang banyak memiliki bengkel praktek, dalam antisipasi insiden kecelakaan praktek diharapkan motor ambulans lebih efisien dibandingkan harus mengandalkan mobil ambulans.

Pihaknya akan melaporkan karya motor ambulans ke Pemprov Sumsel agar dapat dibuat secara massal. Pihaknya juga berencana mengenalkan motor ambulans kepada masyarakat dengan harapan ada yang berminat memesan.

"Baik siswa dan guru juga masih terus mengevaluasi motor ambulans ini sampai dirasa sempurna dan siap pakai," demikian Rafli.*