Jakarta (ANTARA) - Pemerintah termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diharapkan dapat terus mendorong semakin semaraknya aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan-nelayan Indonesia di Laut Natuna yang merupakan bagian dari perairan nasional.
"Dalam diplomasi internasional, kehadiran merupakan kata kunci yang harus dimenangkan," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim, di Jakarta, Minggu.
Untuk itu, Abdul Halim juga sepakat bahwa KKP harus benar-benar membangun sektor kelautan dan perikanan nasional secara terus-menerus sehingga eksistensi NKRI betul-betul terasa nyata di Natuna.
Hal tersebut, lanjutnya, dapat dilakukan dengan membawa semua kementerian/lembaga negara menggelar kekuatan secara kolektif sesuai tupoksinya secara koordinatif di beranda negeri ini.
"Dengan cara itulah, kita bisa memenangkan pertarungan menghadapi klaim tak berdasar dari Cina atau negara lainnya," katanya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan pembelian kapal pelayaran samudera (ocean going vessel) berukuran besar untuk menjaga laut Indonesia.
Hal itu dilakukan menyusul insiden masuknya kapal penjaga pantai China ke perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang mengawal beberapa kapal ikan asal negeri panda itu di perairan tersebut Desember 2019.
"Saya tadi usul supaya ada kapal ocean going yang lebih panjang. Kita belum pernah punya selama republik ini merdeka. Tadi dengan Pak Bowo (Prabowo Subianto) mau beli yang 138-140 meter frigate," katanya.
Luhut mengatakan kapal yang lebih besar diharapkan bisa memperkuat penjagaan laut Indonesia.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pula, Luhut mengatakan pemerintah sepakat untuk memperbanyak kapal patroli di perbatasan.
Ia pun meminta agar masalah masuknya kapal China ke perairan di Natuna tidak dibesar-besarkan.
Sebelumya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan bahwa selama 2015-2019 telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp80 miliar untuk pembangunan infrastruktur pulau terluar di Kabupaten Natuna, Kepri.
Masing-masing untuk peningkatan jalan trans Batubi-Klarik, jalan trans Batubi-Tanjung Kudu/Sedanau, jembatan Sungai Tengah 1 bentang 30 meter, jembatan sungai tengah 2 bentang 20 meter dan Sungai Curing bentang 40 meter.
"Pembangunan infrastruktur ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dalam hal ini khususnya masyarakat di Natuna," kata Plt Gubernur Kepri, Isdianto saat peresmian sejumlah proyek infrastruktur di Kecamatan Batubi, Natuna, Senin (23/12).
Berita Terkait
Kehadiran Pertamina berikan manfaat ekonomi dan keberlanjutan lingkungan bagi masyarakat di Sumbagsel
Rabu, 22 November 2023 12:37 Wib
Kehadiran orang tua penting pada tahunpertama kehidupan anak
Jumat, 21 Juli 2023 12:58 Wib
Kehadiran burung migran daya tarik Desa Sungsang IV Banyuasin
Minggu, 14 Mei 2023 10:54 Wib
Polres OKU Sumsel luncurkan program Si Ulu Jale Ikan
Senin, 20 Februari 2023 20:07 Wib
Gubernur Sumsel dukung kehadiran PTTUN Palembang
Jumat, 20 Januari 2023 23:28 Wib
Militer AS siap kembali ke Teluk Subic Filipina, lawan kehadiran China
Jumat, 25 November 2022 13:30 Wib
Cavaliers sambut meriah kehadiran Donovan Mitchell
Senin, 5 September 2022 8:36 Wib
Final Piala AFF U-16: Kehadiran orang tua modal Indonesia raih juara
Jumat, 12 Agustus 2022 10:52 Wib