Kehadiran burung migran daya tarik Desa Sungsang IV Banyuasin

id burung migran, sandiaga uno, banyuasin,sumsel,desa wisata

Kehadiran burung migran daya tarik Desa Sungsang IV Banyuasin

Kehadiran burung migran di Desa Sungsang IV Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin , Sumatera Selaran menjadi daya tarik tersendiri yang menjadi kekhasan kawasan itu serta memberikan nilai tambah bagi kunjungan ke desa itu. Manparekraf Sandiaga Uno berfoto bersama dengan Bupati Banyuasin H Askolani di kawasan agrowisata Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin. (ANTARA/HO/Diskominfo)

Banyuasin, Sumsel (ANTARA) - Kehadiran burung migran di Desa Sungsang IV Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin , Sumatera Selatan menjadi daya tarik tersendiri yang menjadi kekhasan kawasan itu serta memberikan nilai tambah bagi kunjungan ke desa itu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Desa Sungsang IV, Sabtu, juga menyampaikan kesannya atas kekhasan burung migran di desa itu.

Kehadiran Menparekraf  dalam rangka Kunjungan 75 Desa Wisata Terbaik Desa Wisata Indonesia Bangkit, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023.

Kekhasan burung migran di Desa Sunsang IV juga dieksplore menjadi tarian burung migran yang biasa digunakan pada acara penyambutan tamu atau kegiatan lainnya.

Dalam kunjungannya tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno masuk ke lokasi Sungsang Mangrove Restoratian And Ecotourism (Smart) tempat pembibitan mangrove berbasis masyarakat.

Menurut Menparekraf, Desa Sungsang lV memiliki sejumlah potensi seperti daya tarik wisata, kuliner, dan semua desa wisata kelas nasional dan internasional memiliki potensi dan keberagamaan.

"Suatu keunikan disini ada hari burung migran memiliki daya tarik yang bisa menjadi destinasi, karena sampai bulan Oktober semua burung bisa berkumpul di Desa Sungsang lV," kata Sandiaga Uno.

Ia berharap Desa Sungsang lV Kabupaten Banyuasin menjadi salah satu destinasi unggulan berkelas. Strateginya  harus mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.

Melalui kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis untuk mendorong pengembangan potensi desa wisata, yang diharapkan menjadi semangat baru dan komitmen dari masyarakat desa.

Sementara itu, Bupati Banyuasin menilai penganugerahan Desa Sungsang lV ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. Baik elemen tingkat pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten, dan pemerintah desa.

Bupati Askolani menyebutkan sangat senang dan bahagia, Desa Sungsang bisa dijadikan desa wisata terbaik se-Indonesia. Ini menjadi motivasi bagi desa-desa lain di Banyuasin untuk menjadi lokasi wisata terbaik.

“Desa Sungsang lV terpilih masuk 75 desa terbaik dari menteri pariwisata dan ekonomi kreatif karena keunikan yang ada di Sungsang baik makanan khas, mangrove dan juga masyarakat yang telah bekerja keras sehingga daerah Kabupaten Banyuasin bisa masuk wisata terbaik desa wisata Indonesia,” katanya.