Makassar (ANTARA) - Sebanyak 430 santri hasil Karantina Tahfizh Nasional (KTN) Darul Istiqamah akhirnya dikukuhkan dalam wisuda awal tahun 2020 di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Mereka dari beragam umur dan profesi. Ada yang masih hakim aktif dari Kalimantan Timur. Mereka mampu menghafal Quran hanya dalam waktu sebulan," ujar Direktur KTN Darul Istiqamah, Muthahhir Arif di sela wisuda Hafizh 30 Juz di hotel Four Poin by Sheraton Makassar, Sabtu.
Ia menambahkan jumlah penghafal Quran hasil KTN Darul Istiqamah angkatan kesembilan yang diwisuda tersebut menambah jumlah penghafal Al-Qur'an di Provinsi Sulsel.
Pengukuhan tersebut dilakukan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah secara simbolis kepada para wisudawan di hotel setempat.
Nurdin Abdullah dalam kesempatan itu menyampaikan para penghafal Al Quran ini menjadi modal besar Sulsel dalam menghadirkan generasi unggul untuk menghadapi perkembangan dunia.
"Kita memiliki banyak orang pintar. Banyak orang cerdas. Tetapi kita kekurangan generasi cerdas yang berkarakter dan bermoral," paparnya.
Gubenur Nurdin meminta kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang telah dikukuhkan ini untuk mengaplikasikan nilai-nilai dan isi dan kandungan Al-Quran.
"Saya minta bukan hanya menghafal, tetapi isi Al-Quran diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," pinta mantan Bupati Bantaeng dua priode itu.
Sementara Dewan Pembina KTN Darul Istiqamah kini menjabat Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif mengatakan, kehadiran penghafal Quran ini menandai dari hadirnya pribadi yang berkarakter baik.
"Gubernur sangat konsen dengan konsep pengembangan SDM. Tahun 2020 Prof Nurdin Abdullah mengalokasikan anggaran 39 persen lebih untuk sektor pendidikan," beber politisi PKS ini.