Jakarta (ANTARA) - Mantan Kabaharkam Polri Komjen Pol Firli Bahuri tidak banyak berkomentar saat disinggung mengenai pihaknya yang tidak lama lagi dilantik sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.
"Pelantikan masih lama, tanggal 20 (Desember). Itu pekerjaan mengabdi pada bangsa dan negara," kata Firli usai menjalani serah terima jabatan perwira tinggi Polri di Kantor Bareskrim Polri, Senin.
Dalam upacara serah terima jabatan itu, Firli Bahuri dilantik menjadi Analis Kebijakan Utama Kabaharkam Polri, mengingat tidak lama lagi dia diangkat sebagai pimpinan di lembaga antirasuah KPK.
Dimutasinya Firli dari jabatan Kabaharkam Polri mengacu kepada Pasal 29 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasal tersebut menyatakan anggota Polri tidak harus mundur dari kesatuan, namun cukup melepaskan jabatan struktural di kepolisian. Dengan demikian tidak terjadi rangkap jabatan.
Sementara mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dilantik menjadi Kabaharkam Polri menggantikan posisi yang ditinggalkan Firli.