Bogor (ANTARA) - Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Drajat Maryianto, mengatakan, IPB University siap menerima 4.100 mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 melalui tiga cara seleksi masuk perguruan tinggi.
"Ketiga cara seleksi masuk perguruan tinggi itu adalah seleksi nilai rapor atau SNMPTN sebanyak 40 persen, seleksi ujian bersama atau SBMPTN sebanyak 40 persen, serta seleksi melalui jalur mandiri sebanyak 20 persen," kata Dr Drajat Maryianto, pada kegiatan sosialisasi masuk perguruan tinggi negeri IPB University, di kampus IPB, Dramaga, Bogor, Sabtu.
Drajat Mariyanto dalam rilisnya menjelaskan, dari 4.100 formasi untuk calon mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021, meliputi jalur SNMPTN sebanyak 1.640 orang, jalur SBMPTN sebanyak 1.640 orang, serta jalur mandiri sebanyak 820 orang.
Untuk jalur mandiri, menurut Drajat, IPB University membuka beberapa jalur yakni jalur ujian talenta mandiri (UTM), jalur ketua OSIS, jalur prestasi internasional dan nasional (PIN), serta beasiswa utusan daerah (BUD).
"IPB University juga mengembangkan kelas internasional untuk tiga program studi yaitu Kedokteran Hewan, Ilmu dan Teknologi Pangan, dan Teknik Industri Pertanian," katanya.
Dosen pada Departemen Gizi Masyarakat IPB ini menambahkan sekolah wajib membuat akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan siswa wajib melakukan registrasi di akun LTMPT yang akan mengikuti seleksi masuk PTN.
"Jika sekolah tidak membuat akun LTMPT maka bisa dipastikan siswanya tidak akan bisa mendaftarkan diri, baik di jalur SNMPTN maupun jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sementara itu, Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria, mengingatkan seluruh siswa SMA yang akan mendaftar masuk perguruan tinggi negeri, untuk bersikap jujur, bertanggung jawab, cerdas emosional atau interpersonal, visioner, produktif, inisiatif, disiplin, dan bekerja keras, kalau ingin diterima masuk IPB University.
"IPB University ingin menyiapkan mahasiswanya untuk menjadi adaptif terhadap perubahan dan menjadi trend setter terhadap perubahan,” kata Rektor.
Rektor IPB University juga menyoroti perubahan gaya hidup dan perilaku milenial saat ini. "Kebutuhan primer milenial saat ini bukan lagi makan, tempat tinggal, maupun kebutuhan primer, tetapi kebutuhan primer para milenial saat ini adalah baterai handphone dan koneksi internet," katanya.
Arif Satria menegaskan, IPB University juga terus mengembangkan program pendidikan IPB 4.0 yang dirancang untuk membekali peserta didik dengan skills set yang akan memperkuat talen sehingga lulusannya lincah, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan sebagai generasi tomorrow people.
"Tujuan utama dari penerapan pendidikan IPB 4.0 ini adalah agar para lulusan IPB menjadi powerful agile learner," katanya.*