Dua museum pamerkan foto-foto langka sejarah palembang
Palembang (ANTARA) - Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dan Museum Nasional AK Gani memamerkan foto-foto langka sejarah kedua museum tersebut serta dokumentasi historis seputar Kota Palembang.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Zanariah, Jumat mengatakan foto-foto langka tersebut diperoleh dari berbagai sumber baik dari koleksi pribadi hingga koleksi perpustakaan Belanda.
"Foto menjadi salah satu media yang paling disukai orang untuk mengetahui catatan sejarah, jadi kami ingin memperlihatkan kepada maayarakat foto-foto yang mungkin belum pernah mereka lihat," ujar Zanariah saat membuka Pameran Fotografi di Museum SMB II Palembang.
Menurut dia, ada 65 foto yang terdiri dari 13 foto Museum SMB II dan 52 foto Museum pahlawan nasional AK Gani lengkap dengan profilnya, juga terdapat foto dari awal tahun 1900.
Foto yang dipamerkan lebih menonjolkan sejarah keberadaan Museum SMB II dan Museum AK Gani, kata dia, tujuannya untuk merayakan Hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 Oktober.
"Pameran ini juga untuk membangun kebanggan terhadap generasi muda bahwa keberadaan dua museum tersebut menyimpan sejarah besar perkembangan Kota Palembang dan Sumsel," tambahnya.
Selain itu, pihaknya bermaksud mengedukasi masyarakat yang menyimpan koleksi foto-foto bersejarah agar bisa menyerahkannya ke Dinas Kebudayaan Kota Palembang untuk pendataan.
"Masyarakat perlu memahami bahwa foto-foto lama itu ada polis asuransinya, sehingga kami juga sudah menyampaikan ke staf khusus wali kota agar ada Perda yang bisa memungkinkan koleksi foto milik masyarakat bisa ditarik ke museum, tentu dengan kompensasi timbal balik," jelasnya.
Hal itu dianggap penting agar koleksi foto-foto itu tidak lari ke luar negeri seperti yang terjadi pada benda-benda cagar budaya dari Kota Palembang dan Sumsel.
Pameran Fotografi di Museum SMB II Palembang digelar pada 18-20 Oktober 2019 dan terbuka gratis untuk umum.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Zanariah, Jumat mengatakan foto-foto langka tersebut diperoleh dari berbagai sumber baik dari koleksi pribadi hingga koleksi perpustakaan Belanda.
"Foto menjadi salah satu media yang paling disukai orang untuk mengetahui catatan sejarah, jadi kami ingin memperlihatkan kepada maayarakat foto-foto yang mungkin belum pernah mereka lihat," ujar Zanariah saat membuka Pameran Fotografi di Museum SMB II Palembang.
Menurut dia, ada 65 foto yang terdiri dari 13 foto Museum SMB II dan 52 foto Museum pahlawan nasional AK Gani lengkap dengan profilnya, juga terdapat foto dari awal tahun 1900.
Foto yang dipamerkan lebih menonjolkan sejarah keberadaan Museum SMB II dan Museum AK Gani, kata dia, tujuannya untuk merayakan Hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 Oktober.
"Pameran ini juga untuk membangun kebanggan terhadap generasi muda bahwa keberadaan dua museum tersebut menyimpan sejarah besar perkembangan Kota Palembang dan Sumsel," tambahnya.
Selain itu, pihaknya bermaksud mengedukasi masyarakat yang menyimpan koleksi foto-foto bersejarah agar bisa menyerahkannya ke Dinas Kebudayaan Kota Palembang untuk pendataan.
"Masyarakat perlu memahami bahwa foto-foto lama itu ada polis asuransinya, sehingga kami juga sudah menyampaikan ke staf khusus wali kota agar ada Perda yang bisa memungkinkan koleksi foto milik masyarakat bisa ditarik ke museum, tentu dengan kompensasi timbal balik," jelasnya.
Hal itu dianggap penting agar koleksi foto-foto itu tidak lari ke luar negeri seperti yang terjadi pada benda-benda cagar budaya dari Kota Palembang dan Sumsel.
Pameran Fotografi di Museum SMB II Palembang digelar pada 18-20 Oktober 2019 dan terbuka gratis untuk umum.