Jakarta (ANTARA) - Pelatih Satria Muda (SM) Pertamina Youbel Sondakh mengatakan, skuatnya memiliki banyak kekurangan meski memenangi laga "playoff" pertamanya Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertamax 2018-2019 melawan Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja dengan skor 81-69 di Hi Test Arena, Batam, Jumat.
"Masih banyak yang harus dibenahi seperti terlihat pada kuarter keempat pertandingan tadi di mana kami kecolongan 23 poin," ujar Youbel, dikutip dari keterangan resmi IBL yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Youbel, hal anak-anak asuhnya terlihat tidak konsisten sepanjang pertandingan. Pertahanan SM pun tampak rapuh. Para pemain Bima Perkasa, terutama nama impor seperti David Seagers beberapa kali leluasa untuk mencetak poin.
"Konsistensi kami harus terjaga. Pertahanan kami juga mesti lebih rapi. Kami harus memenangkan lagi pertandingan kedua," kata Youbel.
Sementara pelatih Bima Perkasa Raoul Miguel Hadinoto mengatakan bahwa kuarter ketiga menjadi pembeda timnya dengan SM.
Seandainya Bima Perkasa bisa konsisten dengan penampilannya di kuarter ketiga, mungkin kondisi dapat berubah.
"Kami tertinggal terlalu jauh di kuarter ketiga. Kami terlalu santai, sementara Satria Muda bermain lebih keras,” tutur Ebos, sapaan Raoul. Dalam pertandingan tersebut, Dior Lowhorn menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 24 poin dan sembilan rebound.
Sementara di kubu Pacific, David Seagers menorehkan angka tertinggi dengan 23 poin, enam rebound dan tujuh assist. Pertandingan kedua playoff sendiri berlangsung pada Sabtu (2/3), juga di Hi Test Arena. Fase ini digelar dengan format "best of three".