Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Pengobatan pasien kanker darah identik dengan transplantasi sumsum tulang belakang dari anggota keluarga, tapi ternyata tidak selalu harus begitu.
Transplantasi sel punca (stem cell) alogenik ini dikenal sebagai perawatan paling efektif untuk mengobati kanker darah. Prosesnya, sel sumsum tulang belakang yang sehat diambil dari donor, lalu ditanamkan pada pasien.
"Ada dua tipe, sel punca dari tubuh sendiri dan dari orang lain. Yang paling cocok biasanya dari saudara, kakak atau adik. Kalau tidak ada yang cocok, bisa dari yang lain," jelas Konsultan Hematologi Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura Dr. Colin Phipps Diong dalam temu wartawan di Jakarta, Kamis. Pasien bisa mendapatkan sel punca dari donor yang tidak punya hubungan darah. Selain itu, pasien juga bisa mendapatkan sel punca hematopoetik dari stok darah tali pusat yang tersimpan di bank darah tali pusat, imbuh Dr. Lim ZiYi, Konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Centre (PCC).
Transplantasi sumsum tulang belakang terkesan menyakitkan, tapi sebenarnya donor akan berada dalam kondisi bius total. Prosedur bedahnya hanya butuh waktu sehari.
Beberapa donor mungkin mengalami rasa sakit atau kelelahan akibat efek samping obat atau terapi beberapa hari sebelum operasi untuk mendorong produksi sel darah. Namun, biasanya tak ada efek samping dalam jangka panjang.