Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Ada sejumlah bahan makanan yang harus penderita tekanan darah tinggi batasi agar tak memperburuk kondisi kesehatan, terutama pada Idul Adha atau hari-hari raya lainnya.
Spesialis saraf dari RSCM, dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S(K) menyebut daging kambing sebagai salah satunya.
"Daging kambing dibandingkan dengan daging-daging yang lain berpotensi meningkatkan tekanan darah mendadak, oleh karena itu pada acara-acara seperti Idul Adha yang banyak menghidangkan kari-kari, kami temukan kejadian stroke akut," ujar dia kepada ANTARA di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia masih memperbolehkan untuk mengonsumsi jenis daging ini namun sebaiknya terkontrol.
Bagi mereka yang tekanan darahnya berada di angka 200 sebaiknya juga lebih ketat membatasi asupan daging sapi.
"Beberapa orang yang tensinya tinggi, daging merah disarankan dikurangi karena lebih tinggi mengandung purin. Purin ini akan menyebabkan asam urat naik tinggi, yang menjad faktor risiko tinggi stroke, penyakit jantung dan masalah ginjal," papar Amanda.
Ketimbang daging, sebaiknya pilih ikan atau ayam karena kadar purinnya lebih rendah.
Selain itu, perhatikan asupan sayuran semisal biji-bijian karena kandungan purinnya tinggi.
"Dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung purin, salah satunya biji-bijian. Walau menyehatkan tetapi terlalu banyak kangkung, melinjo, kacang-kacang-kacangan meningkatkan asam urat. Dibatasi, bukan tidak boleh," kata Amanda.
Bahan makanan lain yang perlu dibatasi adalah garam. Pembatasan bisa dengan tidak menaruh garam tambahan di atas meja.
Dalam kesempatan berbeda, pakar hipertensi, dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, FAsCC. menyarankan asupan harian garam tak lebih dari 5 gram atau kurang dari 1 sendok teh.
Kemudian, bagi pasien hipertensi berat biasanya dianjurkan untuk melakukan diet rendah garam I (200-400mg Na) dan diet rendah garam II (600-800mg Na sama dengan 1 /2 sendok teh) bagi hipertensi tidak berat.
Sedangkan untuk penderita hipertensi ringan untuk melakukan diet rendah garam III pada (1000-1200mg Na sama dengan 1 sendok teh sehari).